Rakernas Ke-XI FKPT Membicarakan Pendekatan Humanis untuk Mencegah Terorisme di Kepri
Jakarta, – Badan Nasional Penggulangan Terorisme (BNPT) melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Mercure Bidakara Jakarta, Senin (19/2/2024) sampai Kamis (22/2/2024). Satu isu yang menjadi topik pembicaraan dalam Rakernas FKPT ini yaitu upaya pendekatan humanis untuk mencegah terorisme di Kepulauan Riau (Kepri), sebagai provinsi di wilayah perbatasan antarnegara.
Rakernas FKPT yang diselenggarakan BNPT ini diikuti seluruh perwakilan pengurus FKPT se-Indonesia. Dari Provinsi Kepri diikuti oleh Suyono Saeran Kepala Bidang Media, Hukum dan Hubungan Masyarakat FKPT Provinsi Kepulauan Riau.
Suyono Saeran Kabid Media, Hukum dan Humas FKPT Kepri menjelaskan, wilayah Provinsi Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan negara luar memiliki potensi kerawanan masuknya paham radikalisme, teroris dan intoleransi. Untuk itu perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan yang konstruktif.
“Agar berbagai paham yang bisa berpengaruh negatif dan merusak tatanan kehidupan masyarakat tersebut, tidak terjadi di Kepulauan Riau,” kata Suyono Saeran, Rabu (21/2/2024).
Satu dari beberapa cara pendekatan yang perlu dilakukan, menurut Suyono Saeran, adalah pendekatan yang lebih humanis dan dialogis. Masyarakat perlu dilibatkan secara aktif melalui pendekatan yang lebih humanis. Diskusi dan dialog juga perlu dilakukan dengan berbagai unsur termasuk di kalangan kampus.
Paham radikalisme, terorisme dan intoleransi secara substansial perlu dijelaskan ke masyarakat. Agar punya pemahaman secara utuh tentang bahayanya paham yang merusak nilai-nilai persatuan tersebut. Untuk itu, lanjut Suyono Saeran, FKPT Kepri akan melaksanakan program yang sudah ditetapkan. Seperti turun ke kelompok masyarakat paling bawah yakni RT dan RW.
“Karena RT dan RW punya peran efektif dan strategis dalam upaya cegah tangkal paham radikal, teroris dan intoleransi,” jelas Suyono.
Dalam waktu dekat, FKPT Kepri akan melakukan program Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (Kenduri) yang turun ke kampung-kampung.
“Kita ingin masyarakat khususnya perangkat desa, tokoh-tokoh masyarakat, agama dan pemuda, mengenali dan peduli pada lingkungannya sendiri. Mereka kita ajak untuk mewaspadai potensi-potensi intoleransi, radikalisme dan terorisme yang mungkin muncul di sekitar kita,” jelas Suyono.
Dalam Rakernas ke-XI FKPT yang dilaksanakan selama tiga hari di Hotel Mercure Bidakara Jakarta ini, Kepala BNPT RI Komjen Pol Prof Dr H Mohammed Rycko Amelza Dahniel MSi dalam arahannya mengingatkan, generasi muda dan semua pihak diminta untuk waspada terhadap penyebaran paham kebencian dan kekerasan di semua lini. Termasuk dunia maya khususnya pada platform media sosial (medsos).
“Waspada itu perlu dan penting. Dan itu harus dilakukan secara masif agar keutuhan NKRI dan kedamaian kehidupan masyarakat tetap terjaga,” kata Rycko Amelza. (yen)