Kegiatan FGD Penyusunan Instrumen dan Indikator Survei Indeks Risiko Terorisme (IRT) Tahun 2024 Dorong Kewaspadaan Terorisme”

Jakarta, 8 Maret 2024. Subdit Pemberdayaan Masyarakat telah selesai melakukan kegiatan Focus Group Disscusion (FGD) terkait penyusunan instrumen dan indikator survei IRT untuk tahun 2024. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari di Hotel Kimaya Jakarta Barat ini melanjutkan pembahasan pada kegiatan Rakernas FKPT Ke-XI Tahun Anggaran 2024. Dimana fokus pada kegiatan FGD ini tentang penambahan metode penelitian kualitatif pada Penyusunan Instrumen dan Indikator Survei IRT Tahun 2024.

Dibuka pada tanggal 6 Maret 2024 oleh Bapak Dr. Harianto, S.Pd., M. Pd selaku Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, kegiatan ini dilanjutkan dengan paparan oleh para narasumber bidang Penelitian salah satunya, Ibu Prof. Angel Damayanti, M.Si., Ph.D. (Guru Besar Fisipol UKI), dan Bapak Lilik Purwandi, S.Si., M.Si. (Deputi CEO PT. Alvara Strategi Indonesia).

Pemberdayaan masyarakat bukan hanya sebatas kata-kata, namun merupakan sebuah langkah konkrit dalam membangun kesadaran dan kewaspadaan bersama terhadap ancaman terorisme.

Dr. Harianto, S.Pd., M. Pd (Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT)

Menurut Ibu Prof. Angel Damayanti,”Dalam penelitian kualitatif menekankan pada pentingnya konteks sosial yang dapat dipahami melalui konteks masyarakat tersebut. Dalam kualitatif biasanya memahami satu fenomena dengan diteliti secara mendalam.” senada dengan hal tersebut, Bapak Lilik Purwandi, S.Si., M.Si. juga menambahkan “Dengan penambahan metode Kualitatif ini, diharapkan kita tidak hanya fokus pada angka-angka, namun dapat melakukan studi perbandingan pada wilayah yang beresiko dan wilayah yang tidak beresiko.”

Kegiatan berlanjut pada hari Kamis, 7 Maret 2024 dengan agenda berupa peninjauan kuisioner IRT yang dibuka oleh Bapak Teuku Fauzanyah, S. Sos., M.S.I selaku Subkoordinator Pengkajian dan Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat. Menurut Bapak Teuku Fauzanyah, S. Sos., M.S.I pada sesi ini diharapkan adanya masukan serta saran tambahan dari kuisioner yang sudah ada.

Di hari terakhir dalam kegiatan FGD ini ditutup oleh Bapak Prof. Dr. Irfan Idris, M.A (Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia), pada penutupan yang dilakukan di Hotel Kimaya Jakarta Barat, Bapak Prof. Dr. Irfan Idris, M.A. menyampaikan bahwa Instrumen survei IRT ini akan menjadi alat yang efektif dalam memotret masyarakat dalam menyusun kebijakan pencegahan terorisme yang berbasis pada data objektif dan analisis yang mendalam. Bapak Prof. Dr. Irfan Idris, M.A. juga menambahkan Hasil survei IRT setiap tahunnya digunakan sebagai dasar pertimbangan penentuan program di berbagai subdirektorat di BNPT, sehingga beliau sangat mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara FGD Penyusunan Instrumen dan Indikator Survei Indeks Risiko Terorisme (IRT) Tahun 2024.