Kabid Pemuda dan Pedidikan FKPT Sulsel Ajak Mahasiswa Kampanyekan Perdamaian Berbasis Kearifan Lokal

Suaib Amin Prawono (Kabid Pemuda dan Pendidikan FKPT Sulsel saat memberikan materi dihadapan Mahasiswa Program Studi Agama-agama Fakultas Ushuluddin dan Filfasat UIN Alauddin Makassar

Kabid Pemuda dan Pendidikan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulsel, Suaib Amin Prawono tampil sebagai pembicara pada kegiatan kuliah tamu dengan tema “Advokasi Bina Damai” yang diselenggarakan oleh Program Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, Kamis (19/01/2022).

Kegiatan yang dipusatkan di Kantor Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel, dihadiri langsung oleh Sitti Syakira Abu Nawas (Ketua Prodi Studi Agama-agama), Syamsul Arif Galib (Sekretaris Prodi Studi Agama-agama), Dosen, serta kalangan Mahasiswa, lingkup Prodi Studi Agama-agama.

Dihadapan ratusan mahasiswa, Suaib menyampaikan pentingnya mengedepankan sikap moderat dalam beragama, karena hanya dengan cara itu seseorang mampu meneladankan sikap bijak dalam melihat perbedaan. Ia menekankan demi keutuhan NKRI, peran aktif pemuda dan mahasiswa menjadi sangat penting dalam mengkapanyekan perdamaian.

“Melalui keteladan, kita bisa memperluas lingkarang pengaruh, bukan lingkaran perhatian yang bisa membuat kita makin tidak berdaya” ujar pendiri GUSDURian Makassar.

Tak hanya itu, pada kesempatan ini, Suaib juga berbagi pengamalan mengadvokasi isu-isu keberagaman di Sulsel. Dalam melakukan kerja-kerja advokasi, ia mengaku senantiasa mengedepankan budaya sipakatau, sipakala’bi dan sipaciniki.

Menurutnya, kearifan lokal Bugis-Makassar ini perlu untuk terus disuarakan dan diteladakan, apalagi di tengah maraknya penyempitan ruang toleransi akibat kebencian yang mengatasnamakan agama, suku dan budaya.

Suaib juga menyampaikan bahwa kearifan lokal bisa menjadi sarana strategis mengcounter paham dan gerakan radikalisme-teroris. Paham berbasis kebencian ini umumnya tumbuh suburĀ  di tengah kehidupan sosial masyarakat yg tak lagi menganggap penting nilai-nilai kearifan lokal.

Sadri Saputra, S.