FKPT Babel Gelar Sosialisasi Larangan Organisasi Anti Pancasila di IAIN SAS Bangka Belitung

Bangka, FKPT Babel – Dalam rangka menyambut mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar kegiatan sosialisasi mengenai larangan keterlibatan dalam organisasi yang berpaham komunisme, Marxisme-Leninisme, serta kelompok anti Pancasila. Kegiatan ini berlangsung di Kampus Hijau, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, Kamis (4/9/2025).

Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman sejak dini kepada mahasiswa baru agar tidak mudah terpengaruh oleh ideologi yang bertentangan dengan dasar negara. Sebagaimana diketahui, larangan tersebut secara tegas telah diatur dalam TAP MPRS XXV/MPRS/1966 serta Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Penetapan Perpu Nomor 2 Tahun 2017 yang mengubah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

“Mahasiswa masih menjadi sasaran kelompok yang ingin menyebarkan ideologi anti Pancasila. Karena itu, penting bagi civitas akademika, terutama mahasiswa baru, untuk berhati-hati dan tidak ikut-ikutan dalam aktivitas organisasi yang menolak ideologi negara kita, Pancasila,” ujar Musa, M.Kom.I, Kabid Pemuda dan Pendidikan FKPT Babel, saat memberikan keterangan di sela kegiatan.

Menurut Musa, di era keterbukaan informasi saat ini, gerakan yang menolak Pancasila seringkali menyusup melalui berbagai cara, termasuk dengan mengatasnamakan kegiatan sosial, diskusi ilmiah, hingga aktivitas keagamaan. “Mereka biasanya masuk secara halus, memanfaatkan ruang-ruang kebebasan mahasiswa, lalu perlahan menyisipkan paham yang menyimpang. Ini yang harus diwaspadai,” tambahnya.

Sebagai langkah preventif, FKPT Babel bersama mitra strategis memasang spanduk sosialisasi di titik-titik strategis kampus. Pesan yang dituliskan dalam spanduk itu berisi ajakan untuk bersama-sama menjaga NKRI serta mengingatkan tentang bahaya mengikuti organisasi yang dilarang pemerintah.

Sosialisasi ini tidak hanya sekadar bentuk formalitas, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen bersama dalam menjaga generasi muda dari pengaruh ideologi transnasional yang berpotensi memecah belah bangsa. Dukungan penuh juga datang dari pihak kampus, pemerintah daerah, dan aparat keamanan.

“IAIN SAS Bangka Belitung berkomitmen untuk menjadi kampus yang menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan sekaligus memperkuat karakter mahasiswa baru agar siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri bangsa,” ungkap salah satu perwakilan pimpinan IAIN SAS.

Kegiatan ini turut mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Polda Bangka Belitung, serta Satgas Wilayah Densus Anti Teror Polri Babel. Kehadiran berbagai pihak ini mempertegas bahwa upaya menjaga Pancasila dan NKRI merupakan tanggung jawab bersama, tidak hanya aparat, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk kalangan akademisi.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan mahasiswa baru tidak hanya mampu menuntut ilmu di bangku perkuliahan, tetapi juga memiliki benteng ideologi yang kuat, sehingga tidak mudah terbawa arus paham radikal maupun ajakan kelompok anti Pancasila.