BNPT-FKPT Sepakat Bangun Warung NKRI Digital
PALANGKA RAYA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme melalui Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi bersama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme seluruh Indonesia sepakat membangun warung NKRI Digital. Warung tersebut menjadi sebuah wahana untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan bagi seluru masyarakat Indonesia.
Rencana tersebut disampaikan Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Reradikalisasi BNPT Mayjend Roedy Widodo dalam silaturahmi secara digital melalui zoom dilaksanakan, Senin (22/1/2024). Ia berharap, warung NKRI Digital bisa dibangun di seluruh Indonesia diawali dengan niat untuk melakukan upaya pencegahan radikalisme.
“Yang penting niatnya dulu. Terkait konsepnya seperti apa, nanti akan lebih jelas dipaparkan pada rapat kerja nasional (Rakernas) FKPT,” ungkap Roedy.
Menurut Roedy, point penting silaturahmi yang dilaksanakan, untuk membangun sinergi yang kuat antara BNPT-FKPT seluruh Indonesia. Dirasa perlu melaksanakan silaturahmi dengan pengurus FKPT seluruh Indonesia, guna memperkuat sinergi dalam pelaksanaan program pencegahan radikalisme.
Roedy mengungkapkan, BNPT dalam tahun 2024 akan melaksanakan tujuh program prioritas yang empat diantaranya berkaitan dengan Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi. Empat program prioritas pencegahan radikalisme tersebut, akan banyak melibatkan pengurus FKPT seluruh Indonesia.
“Pendekatan pentahelix tetap dilakukan dalam upaya pencegahan radikalisme. Pendekatannya Melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat dan pers,” ungkap Roedy.
Menurutnya, BNPT menggunakan seluruh potensi dalam membentuk kekuatan nasional melawan ideologi radikalisme dan terorisme. Menjaga generasi sekarang dan akan datang sebagai bentuk kesadaran bahwa tantangan mengahadapi radikalisme berada pada semua lini, sehingga penetrasi dan desiminasi kebijakan harus dilakukan semua pihak.
Dijelaskan, berdasarkan hasil penelitian tahun 2023, perempuan masih menjadi kelompok paling rentan terpengaruh paham radikalisme. Kemudian disusul dengan anak dalam rentang usia 5-11 tahun, dan remaja usia 11-26 tahun. Penyebaran paham radikalisme rawan pada penggunaan internet.
“Kita akan mulai kegiatan pencegahan lebih awal. Itu nanti akan diawali dengan rapat kerja nasional hingga dilaksanakan aksi lapangan,” tegas Roedy.
Dalam kegiatan tersebut, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjend Roedy Widodo memberikan kesempatan pengurus FKPT menyampaikan aspirasi. Dalam kesempatan tersebut, banyak aspirasi yang berkembang salah satunya kolaborasi antara BNPT bersama pemerintah daerah.
Terpisah, Ketua FKPT Kalteng Prof Khairil Anwar memastikan, pihaknya siap melaksanakan program kerja yang telah disusun. Hal itu untuk mendukung upaya pencegahan radikalisme di Provinsi Kalimantan Tengah. Tentunya menjadi sebuah kebanggaan, karena bisa terlibat dalam upaya penyelematan bangsa dari paham radikalisme.
“FKPT dan BNPT akan selalu bersinergi dalam melakukan upaya pencegahan radikalisme. Tentunya kita siap terlibat dalam bagian upaya pencegahan pagam radikalisme,” tegas Khairil. (*)