Tangkal Radikalisme dan Terorisme, FKPT Kalbar Giat Karakter ID Kampus Rakyat Terpilih Indonesia

Foto bersama Pejabat BNPT dan FKPT, Narasumber dan Peserta pada pembukaan Kegiatan KARAKTER ID di hotel Golden Tulip Pontianak, Rabu (10/5/2023)

PONTIANAK, FKPT Kalbar –

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan kegiatan Karakter ID Kampus Rakyat Terpilih Indonesia.

Tajuknya Pelibatan Pemuda Dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme. Acara bertempat di Hotel Golden Tulip Pontianak, 10-11 Mei 2023.

Kegiatan ini dihadiri Kasubdit Kontra Propaganda, Direktorat Pencegahan BNPT, Kolonel (Sus) Solihuddin Nasution, M.Si, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Hermanus, M.Si, Wakil Ketua FKPT Rinny Rejeki, S.Sos, M.Si beserta jajaran pengurus FKPT, Para Narasumber, Peserta Pelatihan.

Rinny Rejeki, S.Sos, M.Si yang mewakili Ketua FKPT Provinsi Kalimantan Barat Prof. Dr. KH. Wajidi Sayadi, M.Ag menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka membangun nasionalisme, karakter dan intelektualitas para pemuda kita, semua elemen bangsa dari berbagai macam unsur dan kalangan harus bersatu-padu dan bergerak bersama dalam visi yang sama guna menjaga masa depan pluralitas serta integritas bangsa ini.

“Kegiatan Karakter ID ini untuk membangun nasionalisme, karakter dan intelektualitas para pemuda kita, semua elemen bangsa harus bersatu-padu dan bergerak bersama guna visi menjaga masa depan pluralitas serta integritas bangsa ini. Kita harus memikirkan dan mengambil langkah strategis atas kebutuhan bangsa mempererat persatuan dan kesatuan serta karakter dan intelektualitas pemuda untuk menjamin masa depan bangsa. Sebagai generasi cerdas teknologi dan memiliki kreaktivitas serta inovasi yang luar biasa, pemuda mampu menjadi ujung tombak dalam penanggulangan terorisme dan radikalisme ditengah gempuran hoax, ujaran kebencian dan narasi radikal di dunia maya. Diyakini pendekatan lunak dalam bebagai bentuk salah satunya melalui Pelatihan Pembuatan PODCAST KARAKTER ID dalam Pencegahan Terorisme melalui FKPT Kalimantan Barat ini sebagi ikhtiar mengajak anak muda untuk mewaspadai radikalisme sebagai bagian dari upaya-upaya pencegahan terorisme, dalam rangka merawat perdamaian dan kebhinekaan Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Rinny Rejeki, S.Sos, M.Si menyampaikan bahwa hasil yang ingin dicapai dengan kegiatan Karakter ID untuk memberikan bekal tentang pentingnya menjaga nasioanlisme dengan cara sinergitas antar elemen bangsa dalam penecegahan terorisme melalui platform digital bagi generasi muda.

“Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini untuk memberikan bekal kepada para siswa dan pemuda bangsa mengenai nasionalisme yang ingin dicapai oleh para pendiri bangsa, meningkatnya komunikasi yang humanis dan rasa saling percaya antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi ancaman kelompok radikal terorisme, meningkatnya daya tangkal masyarakat terhadap pengaruh paham radikal terorisme, meningkatnya peran serta masyarakat, khususnya pelajar dan pemuda dalam rangka sinergi pencegahan terorisme, meluasnya semangat perdamaian di tengah masyarakat melalui program pelatihan kepemimpinan calon kader BNPT RI secara regional dan nasional melalui teknis Podcast,” pungkas beliau.

Kolonel (Sus) Solihuddin Nasution, M.Si Kasubdit Kontra Propaganda, Direktorat Pencegahan BNPT menyampaikan urgensitas melibatkan pemuda dalam pencegahan radikalisme dan terorisme.

“Pelibatan pemuda dalam pencegahan radikalisme terorisme merupakan hal yang sangat urgen. Dari hasil penelitian mayoritas yang terpapar generasi muda usia 13 tahun sampai 30 tahun. Maka dari itu kita dorong pemuda untuk membuat konten-konten kontranarasi. Saya ucapkan selamat kepada adik-adik peserta yang terpilih mewakili Kalimantan Barat mengikuti pelatihan ini, sebagai filter konten-konten negatif yang tersebar. Terorisme adalah tindakan yang luar biasa yang menjadi perhatian dunia, bukan hanya aksi teror semata namun pada kenyataannya tindakan terorisme juga melanggar hak asasi manusia yaitu hak untuk merasa aman dan nyaman dan hak untuk hidup. Kejahatan ini tidak melibatkan agama tertentu, semua agama tidak ada yang mengajarkan kekerasan, semua agama mengajarkan kedamaian kepada umatnya, jadi persoalan terorisme adalah persoalan besar semua bangsa, jika dilihat dari dampaknya maka dampaknya bukan hanya korban jiwa tetapi juga merusak pertahanan Negara ekonomi, sosial budaya dan sebagainya, persoalan terorisme juga menjadi ancaman bagi peradaban modern sehingga teror sudah menjadi kejahatan terhadap perdamaian umat manusia bahkan tampa memandang agama ras suku budaya dan sebagainya,” ujarnya.

Solihuddin Nasution juga menjelaskan strategi pencegahan Pentahelik melibatkan 5 unsur, metode dengan melibatkan kerjasama antara unsur pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media. Apalagi saat ini penyebaran paham radikalisme terorisme gencar dilakukan dan sasaran utamanya pelajar dan mahasiswa. Dengan mencermati kondisi ini mahasiswa pelajar adalah unsur strategis transformasi paham terorisme. Oleh karena itu eleman ini harus kita bentengi. Dengan pembuatan konten Podcast karakter id. Semua konten dilindungi juri dan karya terbaik dapat total hadiah 80 juta dinilai dan diputuskan oleh dewan juri.

Drs. Hermanus, M.Si selaku Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan bahwa ektrimisme, radikalisme dan terorisme sangat bertentangan dengan ideologi pancasila, tugas kita bersama menanggulangi masalah tersebut.

“Ektrimisme, paham Radikalisme dan terorisme sangat bertentangan dengan ideologi pancasila, tugas kita bersama menanggulangi masalah tersebut. Radikalisme terorisme sangat membahayakan, banyak pelaku yang terpapar disebabkan banyak dari mereka yang ingin mendirikan budaya baru. Kegiatan kita hari ini, diharapkan adik-adik dapat berperan aktif melakukan kontraradikalisasi dan kontranarasi terhadap narasi-narasi yang dibuat palaku radikalis terorisme. Banyak pembohongan yang dilakukan dilakukan berupa pembohongan yang mengancam perpecahan suku sara ras, melalui kegiatan ini adik-adik diberi pelatihan, membuat konten-konten untuk melakukan perlawanan terhadap yang berlawanan dengan ideologi pancasila. Diharapkan kedepan adik-adik menjadi agen-agen perubahan dan perdamian,” papar beliau.

Hermanus menguraikan juga bahwa Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat sendiri sudah lakukan banyak kegiatan sebagai upaya meningkatkan wawasan kebangsaan, memupuk persatuan salah satunya seperti kegiatan kemah kebangsaan, outputnya meningkatkan peran serta adik-adik merawat nilai-nilai pancasila, meningkatkan persatuan dan semangat nasionalisme, menjadi agen perdamaian, agen perubahan serta salah satu upaya melakukan pencegahan radikalisme dan terorisme.

Release FKPT/D. Darmadi JA