PJ Gubernur Maluku Utara, Terima Audiensi Direktur Pencegahan Terorisme BNPT dan Pengurus FKPT Maluku Utara

Sofifi, fkptcenter.id – Penjabat Gubernur Maluku Utara, Drs. Samsuddin Abdul Kadir, M.Si, menerima audiensi dengan Rombongan BNPT dan pengurus FKPT Maluku Utara, pertemuan tersebut Berkaitan dengan  pencegahan radikalisme dan terorisme di Provinsi Maluku Utara, melaui FKPT yang juga mitra dari BNPT. berlangsung di ruang pertemuan Gubernur Maluku Utara, Kamis, (30/5/2024).

Hadir dalam audiens, Gubernur Maluku Utara,  Drs. Samsuddin Abdul Kadir, M.Si,  direktur pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Prof. Irfan Idris, Kasubdit Kolonel Sus Harianto, S.Pd, M.Pd dan seluruh pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku Utara.

Penjabat Gubernur Maluku Utara, Drs. Syamsuddin Abdul Kadir, M.Si, mengatakan FKPT Maluku Utara, merupakan mitra kerja BNPT di daerah, sebagai pemerintah di daerah tentunya sangat mendukung upaya sosialiasasi pencegahan radikalisme dan terorisme

“Selama ini FKPT berkinerja baik dengan menjalankan program program di tetapkan BNPT juga memiliki kegiatan mandiri terkiat dengan dengan pencegahan radikalisme,”kata Pj. Gubernur Maluku Utara, Samsuddin.

Menurut Pj. Gubernur Malut Samsuddin A. Kadir yang juga mantan ketua FKPT 3 Periode itu, pencegahan radikalisme dan terosime perlu dilakukan secara berkelanjutanya karena dapat menahan orang baik mejadi lebih baik lagi.

“Jadi tidak adanya orang-orang radikal itu kita menahan jadi orang baik harus menjadi baik,  jadi fkpt ni betul-betul bekerja,”tutur Samsuddin yang juga Mantan Ketua FKPT Maluku Utara.

“Kita sudah punya tiga kali kepengurusan dan sudah anggotanya sekitar 10, karena apa ya jiwa kita tetap distu, Orang-orang yang berada di fkpt tentunya manfaat sangat bagus,”tambahnya

Sementara itu dalam audiensi direktur pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Prof. Irfan Idris, mengatakan FKPT merupakan mitra BNPT di daerah, dimana ada tujuh program yang telah di canangkan oleh Kepala BNPT RI di tahun 2024. Yang melekat pada masing-masing bidang terutama itu pemberdayaan perempuan, anak dan pemuda kemudian desa siap siaga atau desa damai.

“Jadi Teman-temana fkpt layak menjadikan 1 desa percontohan nasional, desa siap siaga, indikator nya itu tidak ada teroris disitu, tidak ada intoleransi, kemudian sekolah damai  menyasar ke SMA dan kampus kebangsaan kemudian assesment terhadap asn berisiko tinggi,”ungkap Prof Irfan

Menurutnya di Maluku Utara, nyaris tidak tersenut oleh intelijen jika berbicara pergerakan, namun namaya pencegahan perlu dilakukan agar memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait dengan bahaya radikalisme dan terorime.

“Kalau kita bicara intelijen di Ternate Maluku Utara nyaris tidak tersentuh, kalau kita bicara pergerakan mereka tetapi namanya pencegahan untuk menyerahkan masyarakat,  agar masyarakat jangan menggapa ini pemerintah mengaitkan seolah-olah islam di kaitkan dengan tetoris,  tidak seperti itu bahasa nya,  kebetulan yang melakukan teror orang islam, kalau kita india ya orang hindu seperti itu,”tandasnya