MENJAGA KEUTUHAN DI TENGAH KEANEKARAGAMAN ITU IBADAH

Menjaga keutuhan ditengah keanekaragaman itu ibadah. Inilah salah satu pesan Ketua Bidang Agama Ekonomi Sosial dan Budaya Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur dalam Khutbah Idul Fitri 1444 H. Di Surabaya.

Di depan ribuan jamaah shalat Idul Fitri 1444 H tepatnya di Masjid Baiturrahman Jalan Raya Kenjeran Surabaya ini Ketua Bidang Agama Esosbud FKPT Jatim yang akrap dipanggil ustad Arifin ini menyampaikan pesan bahwa perbedaan itu adalah karunia yang harus kita rawat. Jangan sampai perbedaan itu menjadikan kita bermusuhan.

Belajar dari filosofi pelangi

Mari kita belajar dari filosofi pelangi yang begitu indah untuk dilihat karena dari perbedaan yang menjadi satu. 

Allah dalam ayatNya yang cukup populer berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai. QS. Ali Imran: 103.

Termasuk pelaksanaan shalat Idul Fitri di tahun 1444 H/ 2023 M. Ini kita berbeda. Tetapi jangan dijadikan perbedaan ini untuk merenggangkan silaturrahmi. Mari kita saling menghargai dan tetap menjaga persaudaraan ditengah perbedaan.

Foto jamaah saat khubah berlangsung

Menjaga keanekaragaman

Keanekaragaman yang ada di negara kita Indonesia ini adalah merupakan kekayaan yang harus kita jaga, jangan sampai dimanfaatkan oleh siapapununtuk memecah belah bangsa. Jika kita tidak bersatu untuk menjaganya, maka akan dijagikan sebagai media oleh kelompok tertentu sebagai pemecah belah persatuan yang ada.

Memang bukan hal yang mudah untuk menjaga kerukunan dan persatuan ditengah keanekaragaman, perbedaan suku dan ras serta budaya, tetapi jika kita niat insyaallah tidak ada yang sulit dan Allah akan memberikan kemudahan.

Siapakah manusa yang beruntung ?

Siapakah manusia yang akan mendapat keberuntungan ? Dan siapakah manusia yang akan mendapatkan kerugian?

Dalam firmanNya sudah sangat terang dan jelas sekali:

قَدۡ اَفۡلَحَ مَنۡ زَكّٰٮهَا 

sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu). QS. Asy-Syam: 9

وَقَدۡ خَابَ مَنۡ دَسّٰٮهَا

Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya. QS. Asy-Syam: 10

Dua ayat di atas sudah sangat jelas, bahwa jika kita ingin menjadi hamba Allah yang menang, kita harus menjaga kesucian diri kita (jiwa) sedangkan orang yang rugi adalah orang yang tidak bisa menjada kesucian dirinya.

Ramadhan adalah bulan untuk mensucikan jiwa dengan cara puasa. Maka insyaallah pada bulan Syawal ini kita akan suci. Oleh karena itu jangan dikotori kembali oleh pengakit hati, seperti : iri, dengki, hasud atau dalam bahasa sekarang adalah Intoleran.

Selamat berhari raya Idul Fitri 1444 H. Minalaidzin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Sumber: https://www.lensadakwah.com/2023/04/menjaga-keutuhan-di-tengah.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *