Komitmen Mempertahankan Harmonisasi di Tanah Malaqbi, BNPT RI-FKPT SULBAR Silaturahim dengan Sekda Prov.Sulawesi Barat
FKPT SULBAR-Mamuju. Provinsi Sulbar adalah daerah religi yang telah menumbuhkan prinsip-prinsip kebersamaan di tengah keberagaman.
Harmonisasi tersebut mesti dipertahankan, dikembangkan sesuai kondisi kekinian yang telah menghadirkan berbagai bentuk tantangan.
Hal itulah yang disampaikan Direktur Pencegahan Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) RI, Prof. Dr Irfan Idris, M.A di Rujab Sekda Provinsi Sulawesi Barat. Selasa, 4 Juni 2024
“Kami di Sulbar melakukan monitoring, evaluasi kegiatan. Nah, tren kita di Indonesia, tahun 2023 zero terrorist attack. Ini keberhasilan dan apresiasi besar kepada aparat keamanan dan peran masyarakat bersama pemerintah termasuk Kesbangpol Sulawesi Barat” urai Prof Irfan.
Dijelaskan, eksistensi Pemerintah Sulawesi Barat melalui Kesbangpol di daerah cukup besar dalam membangun peran serta partisipasi setiap elemen masyarakat bahwa Indonesia adalah negara plural yang menghargai segala perbedaan.
“Nah, di Mandar kita ini ada tradisi ‘Sipamandar’. Bagaimana memanusiakan manusia. Bukan hal baru dan telah dijalankan. Harus terus dijaga,” imbuh dia.
Tergolong aman, namun para pemangku kebijakan dan seluruh elemen masyarakat di provinsi ke-33 mesti tetap mawas diri.
Sebab, Sulbar berada di titik strategis. Merupakan jalur perlintasan dari Sulawesi Selatan ke Sulawesi Tengah. Demikian pula dari Pulau Kalimantan.
“Di sisi lain, sekarang kita ada IKN (Ibu Kota Nusantara) yang akan menjadikan daerah ini sebagai wilayah penyangga IKN,” beber Prof Irfan.
Menyinggung daerah penyangga IKN, ia mendukung program Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin yang saat ini intens mengampanyekan agenda penanaman sukun dan pisang.
Menurutnya punya prospek ekonomi yang cukup besar. Diharapkan berjalan lancar dan menjadi salah satu program unggulan Sulbar kedepannya.
Direktur Pencegahan juga mengurai tujuh program unggulan BNPT RI dalam menekan ekstrimisme dan terorisme di seluruh wilayah Indonesia.
Yakni; pemberdayaan dan perempuan; desa damai atau siapsiaga; sekolah damai yang menanamkan nilai-nilai Pancasila; kampus kebangsaan yang mengembangkan toleransi;
Selanjutnya terkait bagaimana melakukan assessment terhadap pegawai yang berisiko tinggi di pemerintahan; kemudian terkait pencegahan paham dari luar negeri atau dari wilayah konflik yang bisa saja dibawa oleh WNI saat Kembali ke tanah air.
“Terakhir adalah deradikalisasi, yakni pembinaan, pendampingan, pemberdayaan bagi anak mantan napi dan anak teroris. Bagaimana agar anak-anak ini disekolahkan dan belajar wawasan kebangsaan,” urai dia.
Direktur Pencegahan BNPT melakukan kunjungan bersama empat pejabat BNPT lainnya, diterima oleh bapak sekda Provinsi Sulawesi Barat melalui koordinasi Kepala Kesbangpol Sulbar, H. Muh Yusuf Tahir.
Sekda Provinsi Sulbar bapak Dr. Muhammad Idris, M.Si menyampaikan apresiasi atas kehadiran rombongan pejabat BNPT RI di Bumi Malaqbi. Pihaknya berkomitmen selalu mensupport program-program BNPT melalui FKPT SULBAR dengan merangkul stakeholder terkait di daerah.
“Kami berharap komunikasi dan koordinasi bisa terus terbangun dalam upaya menekan terorisme, baik dengan perwakilan pemerintah pusat maupun dengan elemen masyarakat di daerah,” terang Sekda Provinsi Sulbar.