Kaltara diakui rawan penyebaran radikalisme
Provinsi Kalimantan Utara diakui rawan penyebaran radikalisme dan terorisme karena secara geografis berbatasan langsung dengan Malaysia bagian timur (Serawak dan Sabah) serta dekat dengan Filipina Selatan.
“Kaltara adalah wilayah perbatasan sehingga menjadi pintu gerbang keluar masuk pekerja migran, khususnya tenaga kerja wanita (TKW) yang berpotensi terpapar radikalisme di luar negeri,” kata pembicara dari BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) Roedy Widodo di Tarakan Kamis.
Hal itu disampaikan Roedy Widodo, Kasubdit Bina Dalam Lapas BNPTpada giat pelibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme melalui FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) Kaltara.
Terkait potensi terpapar para pekerja migran Indonesia (PMI), termasuk bagi para TKW maka di pusat sudah ada kerja sama tripartit antara BNPT, Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Luar Negeri.
“Penanggulangan tindak pidana terorisme oleh BNPT dilakukan dengan cara pencegahan yg meliputi kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisme, deradikalisasi dan kerja sama Internasional,” katanya dalam acara dengan tema “”Perempuan Top Viralkan Perdamaian”.
BNPT bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lainnya dalam hal ini Kemenlu dan Kemenaker untuk memberikan pembekalan terhadap warga Indonesia sebelum berangkat ke luar negeri.
“Atau yg sudah berada di luar negeri agar tidak terpapar paham intoleransi melalui Subdit Kontra Propaganda dan Subdit Perlindungan warga negara Indonesia,” paparnya
Adapun penanggulangan tindak pidana dilakukan secara “soft approach” melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dan deradikalisasi, serta “hard approach” melalui koordinasi penegakan hukum baik di dalam maupun di luar negeri.
Dalam acara itu melibatkan sekitar 110 kaum perempuan dari berbagai organisasi, profesi dan mahasiswi/pelajar
Sedangkan narasumber lain adalah Kasat Intelkam Polres Tarakan IPTU Kelana Putra, dan Peneliti dan Pengajar Vokasi UI DR. Devie Rahmawati, M.Hum.
Panjang wilayah perbatasan di Kaltara mencapai 1.098 Km melintasi Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau atau setara Jalan Anyer-Panarukan membentang dari ujung barat sampai ujung timur Jawa.
Sepanjang perbatasan itu diperkirakan ada 14.000 jalan tikus.Sepanjang perbatasan terdapat 19 patok tapal batas (17 di darat dan dua di air, salah satunya di suar Karang Unarang).
Selain 19 patok tapal itu maka batas-batas wilayah oleh warga setempat ditandai dengan bentang alam, gunung, ngarai, sungai, sempadan jalan, dan sawah.
Secara umum, Kaltara memiliki sejumlah “pintu” terdiri 188 pesisir, 13 pelabuhan, lima bandara, 16 pegunungan, dan empat sungai.