Kabid FKPT Provinsi Gorontalo Bidang Perempuan dan Anak Siapkan Program Tangkal Radikalisme dan Terorisme Pada Generasi Emas Bangsa

Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo dalam waktu dekat ini akan menggelar Kegiatan dengan mengahadirkan Program SALAM ANAK INDONESIA “Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia”.(Foto: Zyn)

Gorontalo,  Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo dalam waktu dekat akan menggelar Kegiatan dengan mengahadirkan Program SALAM ANAK INDONESIA “Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia” Dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Gorontalo.

Ketua Bidang Perempuan dan Anak FKPT Gorontalo Dr.(Cand)  Kusmawaty Matara M.A menyampaikan bahwa Program SALAM ANAK INDONESIA “Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia” merupakan kegiatan FKPT bidang perempuan dan anak yang akan di selenggarakan dikisaran bulan Mei – Juni.

“Setiap anak di Provinsi Gorontalo khususnya memiliki hak untuk bertumbuh dengan baik, didengarkan pendapat mereka dan memiliki hak untuk menyampaikan informasi yang bermanfaat tidak terkecuali kepada sesama teman sebaya. Melalui program ini kedepan FKPT Gorontalo berharap anak dapat dilibatkan dalam program, dan kegiatan mulai dari tingkat RT, desa hingga kabupaten dan provinsi, terkait isu apapun yang berdampak pada anak, salah satunya adalah isu Radikalisme dan Terorisme,.Ungkap Dosen IAIN Sultan Amai.

Menangkal Radikalisme dan Terorisme sebenarnya menjadi salah satu benteng dari pengaruh paham dan ideologi radikal yang saat ini juga mulai menyasar pada anak usia dini. Maka diperlukan upaya penanaman nilai kebangsaan, wawasan keagamaan dan kearifan lokal dalam keluarga menjadi sangat efektif sebagai filter dalam menangkal penyebaran radikalisme terorisme kepada generasi Emas Bangsa.

Proses penanggulangan terorisme tidak bisa dilaksanakan hanya oleh aparatur keamanan semata. Apakah itu kepolisian, TNI, dan BNPT sebagai lembaga negara yang mendapat mandat untuk menjalankan program ini. Namun, dibutuhkan sinergi yang kuat antara aparatur keamanan dengan masyarakat tanpa terkecuali, karena bahaya terorisme menyasar tanpa memandang pangkat, jabatan, status sosial, suku, ras dan agama tertentu.

“Oleh karena itu, kami mendorong simpul-simpul organisasi perempuan dan anak yang akan hadir pada program ini nanti mampu mendorong masyarakat khususnya guru dan anak usia sekolah dasar agar senantiasa menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan di sekolah maupun di masyarakat dan menghargai kemajemukan bangsa,” tutupnya.***