FKPTSULSEL., Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan Kegiatan Salam Anak Indonesia, yang berlangsung di Gedung Kantor Bupati Kabupaten Takalar, Rabu (10/05/2023).

Kegiatan dengan tema “Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia” terlaksana atas Kerjasama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Takalar. Kegiatan ini diikuti 150 Orang Siswa Sekolah Dasar se- Kabupaten Takalar.

Direktur Pencegahan BNPT RI, Prof. Dr. H. Irfan Idris, MA., dalam sambutannya menekankan pentingnya memberikan pemahaman kepada anak-anaka terkait dengan bahaya radikalisme yang dikemas dengan program yang sederhana sehingga dapat menjangkau anak-anak.

“Penting bagi kita untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak kita, tentang paham radikalisme, program BNPT kedepan, terutama terhadap anak menjadi program yang baru dikembangkan dengan mengedepankan pencegahan terhadap pemanfaatan anak sebagai pelaku dari terorisme”, Ungkap Prof. Irfan Idris.

Lebih lanjut, Ketua Bidang Perempuan dan Anak FKPT Sulsel, Prof. Dr. Farida Pattintingi, SH., M.Hum., mengungkapkan bahwa anak adalah generasi emas yang akan melanjutkan kepemimpin bangsa Indonesia, ia berharap anak harus dijamin kemaaman dan pendidikannya.

“Anak adalah generasi emas bangsa, yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan Indonesia dimasa mendatang, olehnya itu, setiap anak dijamin keamanannya, pendidikannya, dan keterlambatannya dalam pembangunan bangsa sejak dini, olehnya itu BNPT melalui FKPT provinsi Sulawesi Selatan berkomitmen melibatkan anak untuk terlibat aktif dalam pencegahan terorisme dengan melaksanakan kegiatan Salam Anak Indonesia “Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia”, Paparnya.

Merespon hal tersebut, Pelaksana tugas Bupati Takalar Dr. Setiawan Aswad M. Dev., PLG., mengatakan pentingnya anak diberikan pemahaman sejak dini tentang gejalan radikalisme.

“Sangat penting buat anak-anak semua untuk paham sejak dini tentang gejala radikalisme, terorisme dan kekerasan. Karna anak-anak merupakan penerus bangsa, harapan bangsa yang mampu menjaga ideologi bangsa”, Tambahnya.

Untuk diketahui, Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan lomba Menulis Surat Perdamaian, yang akan dilaksanakan secara nasional oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia.