Cegah Radikalisme di Kalangan Perempuan dan Anak FKPT Nusa Tenggara Timur Gelar Seminar “Smart Bangsaku Bersatu Indonesiaku”

Kabupaten Timor Tengah Selatan, 21 Agustus 2024 – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Timur menggelar seminar bertajuk “Smart Bangsaku Bersatu Indonesiaku (Sehat Mental Keluarga Cerdas dan Tangguh)” di Aula SMP Kristen 3 Soe, Kab. Timor Tengah Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya perempuan dan anak, dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.

Seminar ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Ketua FKPT NTT, Ir. Yohanes Oktovianus, M.M., yang menyampaikan bahwa peran masyarakat, terutama perempuan dan remaja, sangat penting dalam mencegah penyebaran paham radikal. “FKPT berperan sebagai koordinator pencegahan radikalisme di daerah, dengan fokus pada pembinaan kepada kaum yang rentan terhadap paham radikalisme, seperti perempuan dan remaja,” ujar Yohanes.

Abdul Malik, M.Ag., Staf Direktorat Pencegahan BNPT RI, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran keluarga dalam menangkal radikalisme. “Radikalisme sering kali menyasar perempuan dan remaja melalui media sosial. Oleh karena itu, peran keluarga, terutama orang tua, sangat penting dalam mengawasi anak-anak mereka dalam mengakses internet,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, pemateri juga membahas bagaimana pentingnya membangun ketahanan keluarga sebagai benteng pertama dalam pencegahan radikalisme. Konsep SMART (Sehat Mental Keluarga Cerdas dan Tangguh) menjadi kunci dalam menciptakan keluarga yang kuat dan mampu menolak paham-paham ekstrem.

Neli Ciahati, S.Psi., M.Si., Sekretaris PPPA Kabupaten Timor Tengah Selatan, menambahkan bahwa pemerintah daerah terus berupaya memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak melalui program Kabupaten Layak Anak (KLA). “Muatan pencegahan radikalisme juga akan dimasukkan sebagai bagian dari modul pembelajaran di sekolah-sekolah perempuan, sebagai upaya untuk melindungi anak-anak dan perempuan dari bahaya terorisme,” ungkapnya.

Seminar ini diakhiri dengan penyampaian materi dari Dr. Dina Yoelianti, seorang penggiat perempuan dan anak, yang mengajak peserta untuk terus mengembangkan potensi anak-anak mereka dan mengajarkan nilai-nilai toleransi serta cinta tanah air sebagai langkah preventif terhadap radikalisme.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik bagi masyarakat tentang bahaya radikalisme serta pentingnya peran keluarga dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di Indonesia​.