BNPT SOSIALISASIKAN PENCEGAHAN RADIKAL TERORISME BAGI ASN DI KABUPATEN JEPARA

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Pemerintah Kabupaten Jepara menyelenggarakan sosialisasi pencegahan terorisme di Pendopo Jepara pada Selasa siang, 2 Agustus 2024. Acara tersebut dihadiri oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai ancaman terorisme serta langkah-langkah pencegahannya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BNPT untuk memperkuat kerja sama dan koordinasi antara berbagai elemen pemerintahan dalam menghadapi potensi ancaman terorisme. Kolaborasi yang solid dan terintegrasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh masyarakat.

Direktur Pencegahan Prof. Dr. Irfan Idris, M.A. menyampaikan bahwa penting bagi para ASN dan generasi muda untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang literasi digital dan keamanan internet. Sosialisasi seperti yang diselenggarakan oleh BNPT dan Pemerintah Kabupaten Jepara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya radikalisme online dan memberikan pengetahuan tentang cara-cara efektif untuk mencegah penyebaran paham radikal terorisme.

“tingkat penggunaan internet yang tinggi oleh ASN menjadi potensi penyebaran paham radikal terorisme. Apalagi Generasi Z adalah generasi yang sangat bergantung kepada internet. Dalam era digital ini, informasi dapat dengan mudah diakses dan disebarluaskan melalui berbagai platform online. Hal ini memberikan peluang bagi kelompok-kelompok radikal terorisme untuk menyebarkan ideologi mereka dengan cepat dan luas, menjadikan ASN dan generasi muda rentan terhadap pengaruh negatif.”Ujar Prof. Dr. Irfan.

Di tempat yang sama Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Dr. Harianto., M.Pd. menyampaikan meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat, terutama generasi muda dan ASN, sangat penting. Literasi digital mencakup pemahaman tentang cara kerja internet, pengenalan berita palsu, dan kemampuan untuk mengidentifikasi konten yang mengandung radikalisme. Pelatihan dan edukasi mengenai literasi digital dapat dilakukan melalui sekolah, universitas, dan pelatihan khusus untuk aparatur negara.

“Meningkatkan pemahaman digital di kalangan masyarakat, terutama generasi muda dan ASN, memiliki signifikansi yang besar. Hal ini mencakup pemahaman tentang fungsi internet, pengenalan terhadap informasi palsu, serta kemampuan untuk mengenali konten yang berpotensi mengandung radikalisme. Pelatihan dan edukasi mengenai aspek digital dapat dilakukan melalui lembaga pendidikan, termasuk sekolah dan universitas, serta program pelatihan khusus untuk aparatur negara.”Ungkap Harianto

Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif yang diikuti oleh seluruh peserta. Diharapkan, sosialisasi ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang aplikatif bagi ASN dan Forkopimda dalam menjalankan tugas mereka di lapangan.