BNPT Gelar Wawancara Kasatgaswil Tahap I di 18 Provinsi sebagai Rangkaian Survei Indeks Risiko Terorisme 2025

Jakarta — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaksanakan Wawancara Kasatgaswil Tahap I sebagai bagian dari rangkaian penguatan Survei Indeks Risiko Terorisme (IRT) Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid dari Jakarta pada 8–9 Oktober 2025, dengan wawancara dilakukan melalui Zoom Meeting yang diikuti oleh Kasatgaswil dari 18 provinsi di seluruh Indonesia.

Pada hari pertama, wawancara melibatkan Kasatgaswil dari Papua, Papua Selatan, Papua Barat, Papua Barat Daya, Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, dan Riau. Sementara itu, hari kedua diikuti oleh Maluku, Maluku Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Bengkulu, dan Lampung.

Suasana Wawancara Kasatgaswil Densus 88 AT Polri pada Survei Indeks Risiko Terorisme (IRT) melalui Forum Koordinasi Pecegahan Terorisme (FKPT) Tahun 2025 Tahap 1

Dalam pelaksanaan wawancara ini, Subkoordinator Penelitian dan Evaluasi, Bapak Teuku Fauzansyah, S.S., M.S.I., turut hadir dan berpartisipasi aktif dalam proses tanya jawab bersama Kasatgaswil. Kehadiran beliau memperkuat pelaksanaan survei dengan pendalaman terhadap data dan dinamika di lapangan, khususnya dalam upaya mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif terkait risiko terorisme di daerah.

Kegiatan ini bertujuan untuk menggali data lapangan dan memperkuat analisis risiko potensi terorisme di tingkat wilayah, sekaligus menjadi bahan evaluasi bagi BNPT dalam merumuskan kebijakan pencegahan yang lebih tepat sasaran.

Melalui wawancara daring ini, BNPT memastikan sinergi antara pusat dan daerah, serta koordinasi dengan Satgaswil Densus 88, terus berjalan efektif guna memperkuat deteksi dini dan pencegahan radikalisme serta terorisme di seluruh Indonesia. (Admin)