BNPT Fokus Libatkan Organisasi Sosial Dalam Upaya Pencegahan Bahaya Radikalisme dan Terorisme

Banda Aceh: Subdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI, Kolonel Rahmad Suhendro dalam kegiatan FKPT dan BNPT menyatakan bahwa tidak ada alasan tunggal yang melatarbelakangi seseorang menjadi teroris termasuk alasan keluarga, lingkungan sosial, latar belakang agama, Selasa (31/5) Lantai 3 Gedung Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Darussalam Banda Aceh.

“Perempuan terlibat dalam terorisme dimotivasi oleh alasan-alasan pribadi dan personal. Keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme di Indonesia saat ini sudah banyak terjadi” Ujar Rahmad Suhendro.

Kegiatan BNPT-FKPT Aceh, “Perempuan Top Viralkan Perdamaian” Gedung Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Darussalam Banda Aceh

BNPT RI menurut Rahmad Suhendro berupaya mendorong kelompok dan organisasi masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan Tindak Pidana Terorisme sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

“BNPT RI terus meningkatkan kapasitas kelembagaan kelompok dan organisasi masyarakat untuk dapat terlibat secara aktif dalam pencegahan Terorisme. Kami terus memberikan edukasi mengenai bahaya dan dampak tindak Terorisme melalui pendidikan formal, nonformal, dan informal”Lanjut Rahmad Suhendro.

Rahmad dalam paparannya menyebutkan bahwa terdapat tiga alasan kencendrungan tindak pidana terorisme kalangan perempuan meningkat. Pertama perempuan dianggap bisa menjadi pengikut yang loyal dan patuh, kedua mudah percaya pada sesuatu yang baru dan tunduk dengan nuasa yang berbalut ajaran agama, ketiga perempuan punya akses terhadap media sosial namun dibekali literasi yang rendah.

“Mereka yang terlibat umumnya ibu rumah tangga dan perempuan biasa. Terpapar karena propaganda baik dari media sosial atau suami” Tutup Kolonel Rahmad.