KABID PENGKAJIAN DAN PENELITIAN FKPT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BEKALI MAHASISWA DALAM TALK SHOW KERUKUNAN “MERAJUT MOZAIK KEBINEKAAN : DIALOG LINTAS IMAN DALAM KAMPUS TAHUN 2025”

Screenshot

KUALA KAPUAS – Kepala Bidang Pengkajian dan Penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Tengah, Dr. Desi Erawati, M.Ag, menjadi narasumber dalam kegiatan Talk Show Kerukunan bertema “Merajut Mozaik Kebinekaan: Dialog Lintas Iman dalam Kampus 2025” yang diselenggarakan pada Kamis, 09 Oktober 2025, bertempat di Hotel Fovere, Kuala Kapuas.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dari STAI Kuala Kapuas, STIE Kuala Kapuas, dan Universitas Cahaya Bangsa Fakultas Hukum, yang antusias mengikuti rangkaian acara penuh inspirasi ini. Talk show ini menjadi ruang dialog lintas iman dan lintas kampus untuk memperkuat pemahaman kebinekaan, menumbuhkan sikap moderasi beragama, serta memperkokoh komitmen generasi muda dalam menjaga kerukunan di lingkungan kampus dan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Desi Erawati membawakan materi bertajuk “Potensi Radikalisme di Kalimantan Tengah” yang menyoroti perkembangan Indeks Nasional Radikalisme dan posisi Kalimantan Tengah dalam kurun waktu 2020–2024. Berdasarkan data, indeks radikalisme di Kalteng mengalami tren penurunan signifikan, dari urutan ke-4 pada tahun 2020 menjadi urutan ke-20 pada tahun 2024.
“Ini menunjukkan adanya perbaikan dalam kesadaran masyarakat terhadap pentingnya toleransi dan kebinekaan. Namun, langkah pencegahan harus terus diperkuat agar potensi radikalisme tidak tumbuh kembali,” ungkapnya.

Dalam paparannya, akademisi UIN Palangka Raya tersebut juga menjelaskan bahwa intoleransi adalah akar awal dari radikalisme yang berpotensi berujung pada tindakan ekstrem.
“Sikap intoleran yang dibiarkan dapat berkembang menjadi radikalisme, dan pada akhirnya melahirkan aksi terorisme yang merugikan semua pihak. Karena itu, penting bagi generasi muda memahami siklus ini agar pencegahan bisa dilakukan sejak dini,” jelasnya.

Selain sesi pemaparan, kegiatan ini juga diisi dengan diskusi kelompok interaktif yang melibatkan mahasiswa dari berbagai latar belakang kampus. Dalam diskusi tersebut, peserta diajak untuk menganalisis kasus nyata intoleransi dan radikalisme yang pernah terjadi di Indonesia, serta mencari solusi kreatif dalam membangun harmoni sosial.

Melalui kegiatan ini, FKPT Kalimantan Tengah berharap dapat menumbuhkan semangat kolaborasi lintas iman di kalangan mahasiswa, sehingga nilai-nilai moderasi beragama dan kebinekaan dapat terus mengakar di dunia kampus.
“Merajut Mozaik Kebinekaan” menjadi simbol komitmen bersama dalam menjaga harmoni dan persaudaraan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.