FKPT Maluku Utara Paparkan Capaian Program Mandatori dan Non-Mandatori 2025

Ternate – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku Utara memaparkan capaian program mandatori dan non-mandatori tahun 2025 dalam kegiatan monitoring pelibatan masyarakat bertema “Bersama Kita Tingkatkan Kinerja FKPT Maluku Utara” di Hotel Gaia, Jumat (26/9/2025).
Acara ini dihadiri Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., yang hadir untuk melakukan monitoring terhadap pelaksanaan program FKPT Maluku Utara.
Ketua FKPT Maluku Utara, Dr. Hidayatussalm, dalam paparannya menjelaskan sejumlah program strategis. Di bidang Media dan Agama, FKPT menggelar kegiatan Tinta Emas Tulisan Cinta Menguatkan Narasi Damai pada 17 Juli 2025 secara hybrid. Program ini melibatkan pemuda, mahasiswa, jurnalis, hingga konten kreator melalui lomba penulisan, diskusi literasi, dan berbagi pengalaman bersama penulis lokal. Tujuannya adalah membangun kontra narasi terhadap ideologi kekerasan melalui pendekatan literasi.
Sementara di bidang Pemuda dan Perempuan, FKPT Maluku Utara mengadakan kegiatan Suara Damai Nusantara pada 24 September 2025 di Auditorium RRI Ternate. Sebanyak 100 pelajar dan pemuda berpartisipasi aktif melalui puisi, tarian, drama, dan seni budaya yang dikemas sebagai media penanaman nilai kebangsaan.
Selain program mandatori, FKPT Maluku Utara juga menginisiasi sejumlah kegiatan non-mandatori, seperti ceramah kebangsaan di berbagai daerah, silaturahmi dengan institusi strategis, serta forum koordinasi keamanan bersama aparat dan pemangku kepentingan.
Hidayatussalm menegaskan bahwa Maluku Utara memiliki posisi strategis sekaligus tantangan besar dalam menjaga ketahanan bangsa karena letaknya berbatasan langsung dengan Filipina Selatan dan dekat jalur laut internasional.
“Maluku Utara bisa dikatakan sebagai salah satu pintu gerbang Indonesia. Daerah ini menjadi titik penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional,” tegasnya.
Ia menambahkan, FKPT Maluku Utara tidak hanya melaksanakan program mandatori dari BNPT, tetapi juga menginisiasi kegiatan inovatif untuk memperkuat ketahanan bangsa.
“Tujuan utama kami adalah membangun generasi yang sadar kebangsaan serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya radikalisme, ekstremisme, dan terorisme,” ujarnya.
Sejak dilantik pada April 2025, FKPT Maluku Utara telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan lembaga penyiaran daerah sebagai upaya memperluas jangkauan sosialisasi wawasan kebangsaan melalui siaran edukatif.
“Melalui MoU ini, kami ingin memastikan pesan-pesan kebangsaan bisa sampai ke seluruh lapisan masyarakat, baik di kota maupun desa,” tambahnya.
FKPT Maluku Utara juga aktif menjadi narasumber dalam forum strategis, termasuk kegiatan Kumpayangkara pada 29–30 Juni 2025 yang menghadirkan perwakilan kota dan desa. Dalam forum itu, FKPT menekankan pentingnya menjadikan nilai agama yang murni dan budaya lokal sebagai benteng menghadapi ancaman radikalisme.
Sementara itu, Direktur Pencegahan BNPT RI, Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., menyampaikan apresiasi terhadap capaian FKPT Maluku Utara.
“Kedatangan kami kali ini adalah untuk melakukan monitoring terhadap seluruh kegiatan, baik mandatori maupun non-mandatori. Kami melihat program berjalan sesuai target dan mampu menjangkau berbagai elemen masyarakat,” ujarnya.
Ke depan, FKPT Maluku Utara berkomitmen memperkuat publikasi digital, menjaga kesinambungan program, serta memperluas kolaborasi lintas sektor demi terwujudnya Indonesia Emas 2045 yang damai, maju, dan bermartabat