Smart Bangsaku Bersatu Indonesiaku: Tingkatkan Peran Perempuan dan Anak dalam Pencegahan Terorisme

Rabu, 9 Oktober 2024 – Kegiatan bertajuk “SMART (Sehat Mental, Keluarga Cerdas dan Tangguh) Bangsaku Bersatu Indonesiaku” sukses diselenggarakan di Aula SMPN 11 Tangerang Selatan.

Kegiatan ini fokus pada peran strategis perempuan (orang tua) dan anak (murid) dalam upaya pencegahan terorisme di Indonesia, dengan tujuan memperkuat ketahanan keluarga sebagai benteng utama menghadapi radikalisme.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Bapak Salim, S.Pd, M.Hum, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMPN 11 Tangerang Selatan, yang membuka acara dengan sambutan hangat. Beliau menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini yang dinilai sangat relevan dalam memberikan pemahaman kepada siswa, orang tua, dan guru terkait bahaya terorisme di kalangan keluarga.

Turut memberikan sambutan, Bapak Satian, S.Pd.I, Kepala Seksi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, yang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan dunia pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Sementara itu, Dr. KH Ammas Tadjuddin, M.M, Ketua FKPT Banten, dalam sambutannya sekaligus membuka acara secara resmi. Beliau menegaskan bahwa pencegahan radikalisme harus dimulai dari keluarga dengan memperkuat ketahanan moral dan pemahaman agama yang moderat.

Acara dilanjutkan dengan pemberian plakat sebagai bentuk apresiasi BNPT kepada Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan dan SMPN 11 Tangerang Selatan atas dukungannya dalam menyukseskan kegiatan edukatif ini. Pemberian plakat diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai simbol kerja sama yang kuat dalam memerangi radikalisme.

Dalam sesi edukasi, Bapak Teuku Fauzansyah, S.S., M.S.I., Subkoordinator Penelitian dan Evaluasi Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, memaparkan materi berjudul “Bahaya Terorisme dan Pencegahannya di Kalangan Perempuan dan Anak”. Beliau mengungkapkan bahwa perempuan dan anak menjadi target kelompok radikal karena peran sentral mereka dalam keluarga dan masyarakat. “Perempuan, sebagai pendidik pertama dalam keluarga, memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan anak-anak tidak terpapar paham radikal melalui media sosial atau lingkungan sekitar,” ujarnya.

Pemberian plakat dari BNPT kepada Dinas Pendidikan Kota Tangsel dan Sekolah SMPN 11 Tangerang Selatan.

Materi Kedua dibawakan oleh Dr. Dina Yoelianti, M.Si., yang membahas pentingnya pendidikan karakter bagi anak-anak dalam menghadapi radikalisme. Menurutnya, pendidikan yang menanamkan nilai-nilai Pancasila dan toleransi sejak dini mampu mencegah anak-anak terjebak dalam propaganda radikal. “Anak-anak harus diajari cara berpikir kritis dan bijak dalam menyikapi informasi yang mereka terima, terutama dari dunia maya,” jelasnya.

Para peserta, termasuk siswa, orang tua, dan guru, terlihat sangat antusias mengikuti acara ini. Mereka mengajukan berbagai pertanyaan seputar langkah konkret yang bisa diambil keluarga dan sekolah dalam mencegah paham radikal masuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga menjadi ajang diskusi yang interaktif dan edukatif, mengingat tingginya perhatian masyarakat terhadap bahaya radikalisme di era digital saat ini.

Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman masyarakat, khususnya perempuan dan anak, mengenai bahaya terorisme dan cara-cara efektif untuk mencegahnya. BNPT bersama dengan lembaga pendidikan dan masyarakat terus berkomitmen dalam upaya pencegahan terorisme melalui pendidikan, pemberdayaan, dan kolaborasi lintas sektor.