Sinergi Cegah Radikalisme, Pejabat BNPT RI dan Ketua FKPT Jambi Bertemu Pembantu Rektor III Unja

Foto bersama usai audiensi dengan PR III Unja

JAMBI- Pencegahan paham radikalisme dan terorisme di lingkungan kampus dinilai semakin penting di tengah perkembangan teknologi dan informasi yang pesat.

Mahasiswa sebagai agen perubahan perlu dibekali dengan pemahaman yang kuat mengenai bahaya ideologi ekstrem yang mengancam keutuhan bangsa.

Hal itu dikatakan Kolonel (Sus) Dr Harianto, S.Pd., M.Pd, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) RI saat bertemu dengan Wakil Rektor III Universitas Jambi Prof Dr Fauzi Syam, SH, MH, Selasa (8/7/2025) siang di kampus Mendalo.

Kol Harianto menyampaikan pesan dari Kepala BNPT terkait kondisi saat ini, anak-anak kita cukup signifikan betpengaruh dengan teknologi, seperti medsos.

Menurutnya, satu yang diincar pelaku lewat media sosial terkait radikalisme. “Selain perempuan, anak-anak menjadi sasaran propaganda lewat media sosial,” katanya.

Dikatakannya, anak muda seperti mahasiswa rentan untuk menjadi sasaran dari proganda tersebut.

“Ini bukan pekerjaan kecil, arena mereka memiliki jaringan. Jadi, kami dalam rangka pencegahan sangat berharap di kampus terbina konsep kampus kebangsaan, agar paham radikalisme dan terorisme tersebut bisa dicegah,” katanya.

Harianto berharap pesan pencegahan radikalisme dan terorisme ini bisa disampaikan ke mahasiswa-mahasiswa.

“Semoga apa yang kita lakukan bisa mengeleminir. Radikalisme dan terorisme tidak hanya merusak tatanan sosial, tetapi juga mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Kampus harus menjadi ruang yang aman dan inklusif,” ujarnya.

Dengan penyampaian pesan secara rutin dan konsisten, diharapkan mahasiswa dapat menjadi garda terdepan dalam menangkal penyebaran paham radikal.

Dikatakannya, melalui pendekatan dialog, literasi digital, dan penguatan nilai-nilai moderasi beragama, lingkungan kampus bisa terbebas dari infiltrasi ideologi ekstrem.

“Peran dosen, organisasi mahasiswa, serta media kampus sangat vital. Edukasi dan pengawasan yang bijak bisa mengeliminasi potensi penyebaran paham radikal,” tambahnya.

Sementara itu, Prof Fauzi Syam mengatakan, pihaknya sangat mendukunng langkah yang dilakukan BNPT RI.

“Ke depan apa yang bisa kita kolaborasikan bisa kita lakukan. Seperti kliah umum atau saat penerimaan mahasiswa baru, nanti kita siapkan sesinya,” ujarnya.(min)