Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung dengan Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) meningkatkan upaya melawan terorisme dengan menggelar Rembuk Merah Putih.

Kegiatan ini digelar di Ruang Sungkai Balai Keratun, Kantor Gubernur Lampung Rabu 21 Mei 2025.

Kegiatan dengan tema Mewujudkan Pemuda Cerdas Kritis dan Cinta Tanah Air ini sebagai upaya mencegah tersebarnya virus intoleransi dan radikalisme di Lampung.

Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Brigjen TNI Sudaryanto mengatakan dalam melawan terorisme perlu dukungan berbagai pihak.

“Mulai dari tokoh agama, tokoh pemuda, pemerintah daerah hingga jurnalis. Karena BNPT tidak bisa bergerak sendiri,” katanya.

Karena pihak-pihak tersebut memiliki peran dalam melawan terorisme. Diantaranya ulama berperan menjaga etika.

“Jurnalis juga memiliki peran menyampaikan pesan-pesan damai dan toleransi,” sambungnya.

Lebih lanjut dia mengatakan Lampung saat ini dalam kondisi tidak ada ancaman terorisme.

Namun potensi ancaman masih ada dan berbahaya. Karenanya tetap perlu di waspadai.

“Karena anfaman terorisme masih ada, ada yang dilihat sepertinya aman namun indikasi pasti ada dengan potensi gerakan tertutup,” katanya.

Sementara Ketua FKPT Provinsi Lampung, M. Firsada mengatakan indeks potensi radikalisme mengalami perubahan setiap tahunnya. Terutama di Lampung.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi diantaranya peristiwa dan fenomena konflik beragama.

Seperti pada 2023 indeks potensi radikalisme Lampung di angka 12,3.

“Namun pada 2024 turun 0,3. Denganndemikian, Lampung berada di tengah-tengah (tidak tinggi dan tidak rendah,” jelas Firsada.

Meskipun demikian, Firsada menyebut seluruh masyarakat terutama generasi muda meningkatkan literasi beragama dan berpikir kritis.

“Dengan demikian tidak mudah terpengaruh ideologi yang menyimpang terutama yang mengatasnamakan agama,” tambahnya.