Rembuk Merah Putih 2025 di Bengkulu: Pemuda Diajak Jadi Garda Terdepan Lawan Radikalisme Digital

Bengkulu, 9 Juli 2025 – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Bengkulu bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar kegiatan Rembuk Merah Putih 2025 bertema “Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis, dan Cinta Tanah Air” di Aula Prof. Djamaan Nur, UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh muda lintas iman, jurnalis kampus, konten kreator, hingga pelajar dan mahasiswa.

Acara dibuka secara resmi oleh pejabat daerah, dengan tamu undangan penting seperti Kakanwil Kemenag, Kapolda Bengkulu, Kepala Kesbangpol Provinsi, Kepala BIN Daerah, Kasatgaswil Densus 88, dan Rektor UINFAS Bengkulu.

Sambutan BNPT RI yang semestinya disampaikan oleh Direktur Pencegahan BNPT, Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., diwakilkan oleh Maira Himadhani, S.T., M.Sc., M.S.I., yang juga menjadi narasumber nasional dalam kegiatan ini. Dalam penyampaiannya, Maira menjelaskan bahwa penyebaran paham radikal dan intoleran kini semakin masif terjadi di ruang digital. Ia memaparkan data Indeks Potensi Radikalisme (IPR) yang menunjukkan tren kenaikan pada dimensi pemahaman, terutama di kalangan generasi muda.

“Pemuda harus dibekali literasi digital dan agama yang sehat agar mampu menjadi benteng terakhir dari ancaman propaganda digital,” ujar Maira.

Kegiatan juga menghadirkan narasumber nasional lainnya, Yoseph Adi Prasetyo, praktisi media dan jurnalis senior, yang membawakan materi tentang pentingnya penulisan feature sebagai bentuk perlawanan terhadap narasi kekerasan. Ia memberikan pelatihan teknik menulis narasi damai yang menyentuh sisi kemanusiaan, menggunakan pendekatan jurnalisme yang kreatif dan mendalam.

Sementara itu, Prof. Dr. H. Rohimin, M.Ag, selaku narasumber daerah dan Ketua FKUB Bengkulu, mengajak seluruh peserta untuk menjadi pemuda yang moderat, berpikir kritis, dan mencintai tanah air. “Cinta tanah air adalah bagian dari iman. Pemuda harus berani berdiri sebagai pelopor perdamaian di tengah polarisasi dan ancaman ideologi transnasional,” tegasnya.

Kegiatan ditutup dengan praktik menulis feature secara terbuka, diskusi kelompok, serta pengumuman pemenang lomba mini feature yang menjadi bagian dari kampanye narasi damai oleh FKPT Bengkulu.

Melalui kegiatan ini, FKPT dan BNPT berharap generasi muda tidak hanya menjadi penonton di ruang digital, tetapi mampu menjadi produsen konten positif yang menebarkan nilai kebangsaan, toleransi, dan perdamaian.