Perempuan dan Media Sosial: Senjata Baru dalam Melawan Radikalisme?
Batam, 9 Oktober 2024 – Dalam upaya menguatkan pencegahan radikalisme dan terorisme di Indonesia, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Riau menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Smart Bangsaku Bersatu Indonesiaku: Sehat Mental Keluarga Cerdas dan Tangguh”. Kegiatan ini difokuskan pada penguatan peran keluarga, khususnya perempuan dan anak, dalam menangkal paham radikal yang kian berkembang di kalangan masyarakat.
Dr. Darson S.Pd, M.Si., Kepala Badan Kesbangpol Kepulauan Riau, dalam sambutannya menekankan pentingnya memegang teguh 4 Pilar Kebangsaan—Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika—sebagai benteng utama dalam menghadapi ancaman radikalisme. “Pilar-pilar ini harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan ketertiban, keamanan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Perempuan dan Anak FKPT, Dr. Fitri Kurnianingsih S.Sos., M.Si., menyoroti peran strategis FKPT dalam mencegah terorisme, terutama di kalangan perempuan dan anak. “Perempuan dan remaja sering menjadi sasaran empuk bagi paham-paham radikal karena pengaruh media sosial yang begitu besar di kalangan mereka. Oleh karena itu, pendampingan dari keluarga, khususnya orang tua, menjadi sangat penting,” tegasnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan Koordinator Keuangan BNPT, Syaiful Rachman Ak., sebagai salah satu pemateri. Dalam penyampaiannya, ia menekankan pentingnya peran keluarga dalam pencegahan radikalisme melalui pendidikan dan pengawasan terhadap penggunaan media sosial oleh anak-anak. “Radikalisme sering kali menyusup melalui media sosial, dan orang tua harus waspada serta aktif dalam mengawasi aktivitas digital anak-anak mereka,” jelasnya.
Selain itu, acara ini juga memberikan ruang bagi generasi muda untuk menyadari pentingnya menjadi generasi yang SMART—Sehat Mental, Keluarga Cerdas dan Tangguh—dalam menghadapi berbagai tantangan global. Ibu Poppy Setiawati Nurisnaeny, Kepala Pusat Penelitian STIN, menyampaikan inspirasi dari tokoh-tokoh perempuan yang sukses melalui kegiatan sosial di lingkungan mereka. “Setiap anak memiliki potensi untuk sukses, dan dukungan orang tua sangat diperlukan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka,” tambahnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bahaya radikalisme dan peran perempuan dalam pencegahannya. Peserta yang hadir diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, membawa nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan persatuan sebagai bagian dari upaya menjaga Indonesia dari ancaman paham radikal.