Pencegahan Radikalisasi di Kalbar, FKPT Gelar Penguatan Organisasi Pemuda dan Pelajar Melawan Terorisme
HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Barat, Prof. Dr. H. Wajidi Sayadi, M.Ag, mengungkapkan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merilis hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kelompok yang paling rentan terpapar faham radikalisme di Indonesia adalah anak-anak, remaja, dan perempuan.
“Kelompok remaja menjadi salah satu fokus utama kami. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan Kesbangpol Kalbar untuk menggelar acara penguatan organisasi pemuda dan pelajar dalam mencegah radikalisasi dan terorisme. Peserta dalam acara ini mayoritas terdiri dari pelajar dan mahasiswa, karena mereka adalah kelompok yang sangat aktif mengakses media sosial dan dunia maya,” kata Prof. Wajidi di Pontianak, Kamis 19 Desember 2024.
Prof. Wajidi menjelaskan bahwa kelompok radikal sering memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan paham radikalisme dan terorisme, karena platform tersebut mudah dijangkau oleh pemuda, pelajar, dan kaum perempuan. “Para kelompok radikal ini sengaja memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan ideologi mereka, yang dengan mudah menyasar kalangan muda,” ujar Wajidi.
Untuk menanggulangi hal tersebut, FKPT Kalbar telah mengadakan berbagai kegiatan edukasi, termasuk acara hari ini yang menghadirkan beberapa narasumber, termasuk pakar media. Melalui sesi ini, para pemuda dan pelajar di Kalimantan Barat diberikan pemahaman tentang cara menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.
“Peserta diharapkan dapat memahami bagaimana cara menggunakan media sosial dengan hati-hati agar tidak mudah terpengaruh oleh konten radikal dan teroristik. FKPT Kalbar berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mencegah masuknya paham radikalisme dan terorisme di kalangan pemuda, pelajar, dan mahasiswa, melalui dialog, sosialisasi, serta edukasi,” ujar Prof. Wajidi.
Lebih lanjut, Prof. Wajidi menambahkan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan toleransi di kalangan pemuda dan pelajar. “Kami berharap, dengan kegiatan ini, pemuda dan pelajar di Kalbar dapat lebih waspada terhadap provokasi dan hasutan yang menyebarkan paham-paham radikalisme di media sosial,” ungkapnya.
Acara ini diikuti oleh sekitar 90 peserta, yang terdiri dari perwakilan organisasi kepemudaan, organisasi kampus, serta pelajar SMA sederajat dari Kota Pontianak dan sekitarnya. (Sy)
Berita ini juga terbit di hariankalbar.id