Pandeglang Zona Waspada Gerakan Khilafah, Ini Upaya Pencegahan Dari FMT Pandeglang

Pandeglang, TirtaNews – Potensi kelompok dan individu  (aktivis) intoleransi mengarah kepada sikap radikal terorisme di Kabupaten Pandeglang masih cukup tinggi.

Gerakan masif kelompok ini seperti tidak nampak dipermukaan tetapi sesungguhnya kaderisasinya berjalan secara rapih dan meluas, hal tersebut digerakkan oleh jaringan lama diantaranya jaringan Pandeglang selatan, timur, dan barat, demikian disampaikan Amas Tadjuddin Ketua FKPT Banten dalam Seminar deradikalisasi di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Jum’at (14/07/2023).

Lebih lanjut, Amas Tadjuddin mengajak pimpinan Majelis Taklim khususnya yang tergabung dalam Forum Majelis Taklim (FMT) Kabupaten Pandeglang, serta seluruh komponen masyarakat Pandeglang untuk bersatu dalam melakukan pencegahan faham radikal terorisme.

“Para pimpinan Majelis Taklim yang tergabung dalam Forum Majelis Taklim (FMT) Kabupaten Pandeglang, para guru, kepala sekolah dan pengawas serta seluruh komponen masyarakat Pandeglang agar bersatu bersama-sama untuk melakukan upaya pencegahan berkembangnya faham radikal terorisme dalam rangka memperkuat ukhuwah umat, ” papar Amas.

Dijelaskan Amas, kegiatan seminar deradikalisasi ini bertujuan menyiarkan pemahaman keberislaman yang moderat sehingga dapat terhindar dari faham dan gerakan radikal terorisme, dengan sasaran peserta 150 orang undangan terdiri dari unsur majelis taklim, guru, pengawas, dan tokoh pendidikan se Kabupaten Pandeglang, sambungnya.

Dalam seminar kali ini panitia penyelenggara menghadirkan Dr Nandang Kosim dosen STAISMAN selaku narasumber yang dipanel dengan Dr Efi Afifi dari KPID Banten.

Dr. Nandang Kosim mengatakan bahwa gerakan faham yang tidak mengakui Pancasila sebagai dasar NKRI dan hendak menggantinya dengan khilafah sudah tumbuh subur sejak lama di Pandeglang.

“Teridentifikasi di Pandeglang yang berafiliasi pada kelompok radikal terorisme berfaham Takfiri, serta memperjuangkan Negara Islam Indonesia’ itu sudah lama dan tumbuh subur di Pandeglang ini, ” kata Nandang Kosim.

Di akhir, Dr Efi Afifi M.Pd merinci bahwa terdapat situs internet yang isi atau konten nya selalu melawan dan melakukan pemberontakan kepada pemerintahan dan negara yang sah, kajian kajian yang menjual agama untuk menebar fitnah dan ujaran kebencian, mengajarkan faham terorisme, diantaranya Media Ultra Konservatif, yang memuat ajaran Salafi Wahabi, bagian dari bibit potensial radikal  terorisme misalnya almanhaj.commuslim.com,  rumasyo.com ada juga Media Islamis, yang mengusung visi Islam Politik, contohnya ; eramuslim.com
voa islam,com.  dan lain lain, terangnya.

Masih kata Dr. Efi Afifi mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan bijak bermedsos, serta waspada Pandeglang jangan dijadikan basis kekuatan kelompok radikal terorisme, tandasnya. 

Sumber: https://tirtanews.co.id/