Menjadi Narasumber dalam Bimtek Dakwah Khusus, Ketua FKPT Sulsel Prof Muammar Bakry: Dai Sebagai Corong Perdamaian di Masyarakat
Fkptcenter.id, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Selatan menjadi narasumber dalam kegiatan “Bimbingan Teknis Dakwah Khusus di Sulawesi Selatan” yang dilaksanakan oleh Direktorat Penerangan Agama Islam, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, yang berlangsung di Hotel Four Point Makassar (12/11/2024).
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan komptensi wawasan keislaman dan kebangsaan para penceramah atau da’i ini, diikuti oleh sejumlah tokoh agama dan tokoh pemuda dan da’i milenial se Provinsi Sulawesi Selatan.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin. MA, dalam sambutannya mengungkapkan “Kegiatan Bimtek ini adalah program pemerintah yang harus diikuti dengan serius, dan harapan saya dapat menghadirkan sebuah transformasi kepada penceramah atau da’i agar mendapatkan banyak pencerahan, menghasilkan da’i yang berkualitas dan bermutu, sehingga bersama dengan pemerintah membangun kualitas umat beragama di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan” tegas Dirjen.
Senada dengan pernytaan tersebut, Prof. Dr. KH. Muammar Bakry selaku Ketua FKPT Sulawesi Selatan dalam paparan materinya yang berjudul “Aksi Terorisme di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya” memberikan wawasan awal kepada peserta terkait dengan kondisi dan perkembangan terorisme di Sulawesi Selatan”
“Pada Tahun 2023 aksi terorisme memang mengalami penurunan, namun bukan berarti aktivitas terorisme tidak ada, karena itu diharapkan adanya deteksi dini kepada masyarakat untuk lebih peka dan sensitive melihat kondisi sosial di wilayahnya”, Paparnya.
Lebih lanjut, Sekretaris MUI Sulawesi Selatan ini juga memberikan imbauan kepada para da’i untuk menjadi corong perdamaian di masyarakat melalui mimbar-mimbar masjid.
“Kita berharap, para penceramah memiliki kompetensi dan pengetahuan yang mendalam tentang agama, karena salah satu faktor orang terjerumus dalam tindakan terorisme adalah faktor agama, pemahaman agama yang minim, yang cenderung tidak toleran,”Ungkapnya.
Prof Muammar juga menggaris bawahi, pentingnya peran penceramah dalam membangun persatuan bangsa, ia menilai penceramah harus memberikan pesan-pesan positif dan moderat kepada masyarakat.
“Penting sekali para penceramah menyampaikan pesan-pesan moderat, pesan perdamaian, penceramah punya peran besar untuk hal ini, karena itu penceramah harus menjadi role model di masyarakat,” tutupnya.