Lewat Gembira Beragama, FKPT Gorontalo Libatkan Masyarakat Cegah Terorisme

GORONTALO – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo menggelar kegiatan pelibatan masyarakat dalam pencegahan radikalisme dan terorisme, Senin (20/05/2024).

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Gorontalo ini mengusung tema “Gembira Beragama” atau Gembira Muda Bangga Bernegara dan Beragama.

Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, Dr. H. M. Muflih B. Fattah, MM, saat membuka kegiatan ini mengapresiasi kehadiran tokoh-tokoh agama, yakni dari tokoh Agama Islam, Kristen, Hindu dan Budha. 

“Kehadiran kita semua di sini tentu dalam rangka kita bisa berkoordinasi berkolaborasi dalam rangka menangkal gerakan aliran radikalisme terorisme khususnya di daerah kita tercinta Provinsi Gorontalo. Daerah kita menjadi daerah lintasan antara Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, sehingga kita patut waspada. Sehingga itu ketika kita berkolaborasi dengan baik maka Insya Allah daerah kita terhindar dari ancaman terorisme,” ungkapnya.

Ketua FKPT Provinsi Gorontalo, melalui Sekretaris, Dedy Palyama menyampaikan bahwa tindakan terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak ada kaitannya dengan ajaran agama manapun

“Masyarakat sampai kalangan bawah bisa saja terpapar paham radikalisme dan terorisme bisa. Sehingga itu butuh keseriusan kita bersama dalam mencegah paham ini tidak masuk di lingkungan kita. Di tahun 2023 lalu, Gorontalo Zero T, atau tidak ada kasus terorisme, tapi ini bukan menjadi patokan bahwa daerah kita sudah benar-benar bebas dari terorisme,” ungkap Dedy.

Sementara itu, Kasubdit Perlindungan WNI dan Kepentingan Nasional di Luar Negeri, Dr. Kolonel Solihuddin Nasution, mengatakan bahwa paparan paham radikalisme dan terorisme di Indonesia saat ini terjadi peningkatan. Dimana yang paling banyak terpapar yakni ibu-ibu, pemuda, dan anak-anak.

“Mereka bahkan sudah masuk ke kampus-kampus. Oleh karena itu mari kita jaga orang-orang terdekat kita mulai dari keluarga, teman, tetangga, agar terhindar dari paham radikalisme dan terorisme,” pungkasnya. (ayi)