Konsolidasi Bersama Tokoh Agama dan Ormas Keagamaan di Jakarta

Jakarta. Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DKI Jakarta dan generasi muda Duta Damai menghadiri acara Konsolidasi Bersama Tokoh Agama dan Ormas Keagamaan di hotel Millenium, Jakarta, Rabu (30/4/2025) yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal TNI Sudaryanto dalam sambutannya menyampaikan tiga fungsi besar tokoh agama dan ormas keagamaan yang bisa diemban bersama dalam menyikapi dinamika tersebut. Pertama, sebagai penjaga moral dan etika publik. Kedua, sebagai penyeimbang antara negara dan masyarakat. Ketiga, sebagai pelayan umat dan pendorong pemberdayaan sosial ekonomi, mencerdaskan generasi, serta menjaga solidaritas social.

Ketua Umum Lembaga Persahatan Ormas Islam (LPOI) dan Lembaga Persahatan Ormas Keagamaan (LPOK) Prof KH Said Aqil Siradj yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan  ke depan Indonesia bisa menjadi alternatif pintu gerbang utama bagi jalan damai, atas berbagai konflik yang ada di dunia.

“Peran ini harus diambil dan dimainkan agar dapat melakukan islah bainal mutakhosimain. Dalam hal ini, ormas-ormas Islam dan  ormas keagamaan serta para pemimpin agama tidak boleh hanya jadi penonton dan tidak boleh terbawa ke dalam arus pertarungan yang tidak bersudut antar kepentingan. Tetapi harus bisa berdiri menjadi penyelesai persoalan dan pendamai perselisihan dan harus tegas lurus mengedepankan kepentingan kedaulatan NKRI yang aman, damai, dan sentosa,” ujarnya.

Kegiatan dihadiri oleh peserta yang terdiri dari pengurus ormas yang tergabung di Lembaga Persahatan Ormas Islam (LPOI) dan Lembaga Persahatan Ormas Keagamaan (LPOK) antara lain, Nadhlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Al Washliyah, Persatuan Islam (Persis), Al Irsyad, Daru al Da’wah wa al Irsyad (DDI), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Syarikat Islam, Ikatan Da’i Indonesia (Ikadi), Al Ittihadiyah, Muslimat NU, Aisyiyah, serta Mathla’ul Anwar, Permabudhi (Budha), PHDI (Hindu). KWI (Katholik), PGI (Protestan).

Pada kegiatan ini juga digelar diskusi dengan menghadirkan narasumber Ketua MUI KH Yusnar Yusuf Rangkuti, Direktur Pencegahan BNPT Prof Irfan Idris, Staf Khusus Bidang Penegakkan Keadilan dan Konsiliasi Menko PMK Irjen Pol R Ahmad Nurwakhid, dan Prof Ai Fatimah Nur Fuad dari Uhamka. (dhln)