Ketua FPKT NTT : Lagu Nasional Telah Kuatkan Semangat Cinta Tanah Air

Lagu-lagu nasional telah menguatkan kita akan cinta tanah air.

Meski begitu, lagu-lagu nasional ini bukan tidak mungkin berpotensi bakal ditinggalkan.

Bertolak dari keprihatinan ini, maka di NTT setiap jam 10 setiap pagi gubernur mewajibkan pihak Kesbangpol untuk menyanyikan lagu nasional dan daerah. 

“Kalau di kesbangpol setiap harinya kita menyanyikan lagu nasional dan daerah,”Ketua FKPT NTT, Yohannes Oktovianus.

Lebih lanjut diungkapkan Yohanes Oktovianus, sangat penting bila secara melakukan deteksi secara dini di tengah-tengah lingkungan kita, apalagi masyarakat khususnya remaja adalah komponen paling utama untuk melakukan cegah tangkal sejak dini.

Bagi Yohanes, upaya preventif tidak cukup hanya dengan memberikan pengetahuan dasar dan ciri teroris. Melainkan, perlu juga menumbuhkan semangat kesadaran bersama, bersaudara sebagai sesama anak bangsa yang mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“lewat Asik Bang kita menyampaikan kepada anak muda semua pencinta musik atau musisi untuk sama-sama menanamkan semangat kesadaran bersama, bersilaturahmi sesama anak bangsa yang mencintai negara kita, menjaga dan merawatnya,” ujarnya.

Sekadar diketahui, kegiatan Asik Musik Anak Bangsa (Asik Bang) yang diinisiasi BNPT melalui FKPT ini dilaksanakan di 34 provinsi, masing-masing provinsi diwakili 2 nominee akan berlaga di tingkat nasional baik solo atau grup band.

Hadiah yang diperlombakan berupa uang pembinaan dengan total ratusan juta.

Diberitakan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme mengadakan Festival Aksi Musik Anak Bangsa (ASIK BANG) di Universitas Nusa Cendana, Kupang (16/3). 

Festival ini diikuti 18 grup musik dan perseorangan yang mewakili kabupaten dan kota di NTT.

Diselenggarakan festival ini dalam rangka memperkuat semangat kebangsaan anak muda lewat musik.

 Kasubdit Afrika Asia Pasifik Kolonel (Sus) Harianto mengatakan cara sosialisasi yang dilakukan BNPT diharapkan mampu memperkuat semangat kebangsaan, ajang silaturahmi bagi masyarakat muda NTT.

“Melawan propaganda radikalisme terorisme di era globalisasi ini membutuhkan kalangan generasi muda yang cerdas, visioner, kreatif dan inovatif, kegiatan Asik Bang ini adalah salah satu langkah yang dibuat BNPT mempersatukan anak-anak muda lewat musik perdamaian, Kebhinekaan dan cinta tanah air,” kata Harianto.

Harianto melanjutkan bahwa salah satu penyebab radikalisme teorisme karena kurang berkumpul bersinergi, apalagi orang tidak menyukai seni dan budaya atau kearifan lokal terutama musik.

Untuk itu dibutuhkan kebersamaan, kita fokus dalam pencegahan terorisme sejak dini dengan metode pentahelik.

 Jangan setelah kejadian baru turun tangan, lebih baik mencegah sebelum terjadi, sehingga peran setiap masyarakat terutama anak muda sangat penting untuk peduli dalam penanggulangan terorisme.

“Salah satu penyebab radikalisme terorisme karena mereka kurang bersinergi, apalagi orang yang tidak menyukai seni dan budaya atau kearifan lokal terutama musik, untuk itu kita fokus ke pencegahan terorisme sejak dini lewat strategi pentahelik atau strategi multi pihak bagi seluruh masyarakat, lewat Asik Bang ini peran anak muda atau musisi menjadi sangat penting dalam pencegahan terorisme melalui musik ini,”imbuhnya.