Ketua FKPT Sultra menjadi Narasumber dalam Kegiatan Pembinaan Korban Aliran Paham Keagamaan Islam

Kendari, 10 Januari 2023, Ketua FKPT Sultra Ibu Dr. Andi Intang Dulung, M.HI, menjadi Narasumber kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama Sultra dengan mengangkat tema Pembinaan Korban Aliran Paham Keagamaan Islam tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara. Ketua FKPT Sultra memaparkan bahwasanya tantangan kehidupan keberagamaan dan pemahaman keagamaan di Indonesia merupakan rahmat dari Allah Swt yang harus tetap dijaga. Keragamanan tersebut jika tidak dikelola dengan baik, maka akan menjadi potensi konflik, tapi jika mampu dikelola dengan baik, maka menjadi rahmat bagi kehidupan keberagamaan masyarakat, selain itu Kehidupan keberagamaan masyarakat sering dihadapkan pada muncul dan berkembangnya pemahaman sekelompok masyarakat yang cenderung merasa paling benar, dan yang lain salah. Sebagai umat Islam, mari kita perkuat Islam rahmatan lil alamiin dengan cara memahami Islam secara kaffah dan mengamalkannya dengan moderat.

Dalam menyikapi perbedaan dalam Kehidupan Beragama bahwasanya Perbedaan adalah rahmat dan kehendak Allah Swt, karena itu tidak bisa diseragamkan, Menentang perbedaan pada dasarnya adalah menentang kehendak Allah Swt untuk itu Perbedaan dalam pemahaman keagamaan tidak dapat dijadikan alasan untuk melakukan pemaksaan kepada orang lain, mencaci maki, apalagi membunuh. maka dari itu Umat Islam dapat menjadi Garda Terdepan dalam Menumbuhkembangkan Islam rahmatanlilalamiin dan Moderasi Beragama sebagai Jalan Tengah untuk menyikapi perbedaan dalam pemahaman keagamaan, agar kehidupan keberagamaan di masyarakat tetap rukun, damai dan sejahtera.

Ketua FKPT Sultra dalam kesempatan tersebut bahwasanya Organisasi memiliki peran sosial keagamaan yakni sebagai Rumah Besar bagi para tokoh agama agama dan umat, sebagai Wadah Pengembangan Kreativitas dan Potensi dikalangan umat beragama, sebagai Mitra Dialog antar masing-masing organisasi dan dengan pemerintah, sebagai Wahana Transformasi Pemahaman keagamaan yang moderat  kepada umat beragama, dan sebagai Pelopor, tumbuh dan berkembangnya pemahaman keagamaan yang moderat di masyarakat, ungkapnya. dalam kegiatan tersebut dihadiri peserta organisasi keagamaan dan mantan napiter dari Raha.