Ketua FKPT Riau Jadi Narasumber Penguatan Wawasan Kebangsaan Lepas Baiat dan Ikrar Setia NKRI

Pekanbaru, FKPT Riau — Sebanyak 34 mantan anggota kelompok radikal Anshor Daulah (AD) Riau mengikuti prosesi Lepas Baiat dan Ikrar Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dilaksanakan selama dua hari, pada 26–27 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Satgaswil Riau Densus 88 AT Polri, Polda Riau, Pemerintah daerah dan stakeholder sebagai bagian dari upaya deradikalisasi dan pemulihan sosial berbasis nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Para peserta berasal dari tiga wilayah, yaitu Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Rokan Hulu. Kegiatan ini bertujuan memperkuat komitmen peserta dalam meninggalkan paham radikal serta kembali menjalani kehidupan bermasyarakat secara produktif dan damai.

Hari pertama kegiatan, Kamis (26/6), diawali dengan sesi Wawasan Kebangsaan yang dibuka langsung oleh Dirintelkam Polda Riau Kombes Pol Wimboko, dan menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga seperti Kementerian Agama Provinsi Riau, MUI Provinsi Riau, Badan Kesbangpol Provinsi Riau yang juga selaku Ketua FKPT Riau Jenri Salmon Ginting, AP., M.Si, serta tokoh nasional seperti Sofyan Tsauri dan Gus Najih.

Jenri Salmon Ginting dalam paparan materinya menyampaikan bahwa selaku warga negara Indonesia kita wajib menghindari prilaku-prilaku ujaran kebencian, menolak Pancasila dan NKRI, mengkafirkan kelompok yang berbeda dan lain sebagainya.

“Akibat prilaku tersebut kita sebagai bangsa akan terjadi konflik sosial, hilangnya rasa aman, menggangu proses pembangunan nasional dan menurunnya kepercayaan terhadap negara,” ujar Jenri.

Jadi untuk mencegahnya, tambah Jenri Salmon Ginting, perlu penguatan wawasan kebangsaan yang dilakukan oleh seluruh stake holder serta merangkul tokoh agama, pemuda dan tokoh adat agar paham-paham intoleran dan radikalisme dapat dihapus dibumi pertiwi ini.

Kegiatan dilangsungkan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau dan turut diikuti secara daring oleh Narapidana Terorisme Makmur Nasution yang merupakan Amir Kelompok Anshor Daulah (AD) wilayah Rokan Hulu.

Makmur Nasution menyampaikan awal mula dari kesesatan ini dimulai dari kurang nya pemahaman dalam bernegara, wawasan kebangsaan sangat perlu dilakukan sejak dini.

“Para generasi muda hendaknya jangan lah sampai macam saya lakukan ini, sekarang saya sangat menyesali perbuatan yang saya lakukan, ” ungkap Makmur Nasution.

Ditambahkan Makmur Nasution, bahwa akibat perbuatannya keluarga besar menanggung derita akibat ulah yang dilakukannya yang bertolak belakang dalam ajaran.

“Kita boleh berpendapat lain, akan tetapi harus dengan pemahaman yang serius jangan sebelah atau setengah-setengah yang di ketahui,” imbuh Makmur.

Pesannya menjaga keutuhan negara merupakan suatu kewajiban warga negara agar masyarakat menjadi aman dan damai.