Ketua FKPT Jawa Tengah Terpilih Secara Aklamasi Sebagai Ketua PC ISNU Kota Semarang

FKPT Jateng, Semarang – Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, M.Ag., Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, terpilih sebagai Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Semarang masa khidmah 2024-2028 dalam Konferensi Cabang (Konfercab) I yang diselenggarakan di Semarang, Minggu (9/6).

Dalam Konfercab I ISNU Kota Semarang yang berlangsung di Pondok Pesantren Riset Al-Khawarizmi I Semarang ini, Prof. Syamsul terpilih secara aklamasi dalam sidang pleno dengan agenda pemilihan ketua yang dipimpin oleh Ketua Pimpinan Wilayah ISNU Jawa Tengah, Dr. Fahrudin Azis, Lc., M.A.

Dalam sidang pleno tersebut, Dr. Fahrudin Azis menyampaikan pentingnya pendataan dan pemetaan potensi sumber daya manusia di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). “Sebenarnya NU memiliki sumber daya manusia yang melimpah, namun kita menghadapi kendala yaitu belum mempunyai sebuah database yang dapat digunakan untuk memetakan potensi. ISNU akan mengambil porsi ini, mendata sarjana NU yang menyebar ke berbagai sektor kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, ISNU perlu mendata warganya sehingga dapat diketahui berapa jumlah sarjana dan spesialisasi keilmuannya. Pendataan dapat dimulai dari perguruan tinggi-perguruan tinggi yang ada.

Prof. Syamsul, seusai terpilih menjadi Ketua, menyampaikan pandangannya tentang berbagai isu global yang sedang berkembang, termasuk konflik di Timur Tengah dan krisis lingkungan. “Isu-isu global yang hari ini sedang berkembang seperti konflik di Timur Tengah mendorong para sarjana NU untuk menjaga kondusivitas kehidupan sosial-keagamaan di masyarakat dengan melakukan dakwah Islam rahmatal lil ‘alamin di dunia digital,” tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, isu-isu lingkungan juga jangan sampai lepas dari perhatian para sarjana NU. “Isu global lain seperti krisis lingkungan secara global juga perlu mendapat perhatian. Hari ini perlu penambahan satu ukhuwah selain ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Wathaniyah, dan ukhuwah Basyariah, yaitu ukhuwah Kauniyah (persaudaraan alam semesta),” tambahnya.

Prof. Syamsul menambahkan bahwa ISNU Kota Semarang selama satu periode ini telah bekerja secara senyap namun konsisten dalam jalur gerakan intelektual sebagai kelompok akademis.

“Kami berharap dengan kepengurusan baru ini, ISNU Kota Semarang dapat semakin berkontribusi dalam mengembangkan potensi intelektual dan keilmuan di lingkungan NU, serta memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat,” pungkasnya.