Kenduri Desa Damai di Kabupaten Bangka

Bangka, FKPT Babel – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Bersama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan kegiatan Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (KENDURI) yang dilaksanakan di Balai Adat Batu Rusa Kecamatan Merawang dengan peserta yang terdiri dari unsur Pemerintah Desa, Masyarakat Lintas Agama, Organisasi Masyarakat, Perangkat Desa serta perwakilan Sekolah. (15/11/2023)


Dalam kegiatan tersebut Sri Wahyuni Ketua FKPT Babel menyampaikan bahwa kemajuan teknologi yang begitu cepat dan canggih telah menghilangkan batas ruang dan waktu di berbagai belahan dunia. Dahulu media massa adalah sebagai sarana penyebar informasi, namun saat ini media massa tergantikan oleh media sosial dan secara tidak langsung berdampak, baik secara positif maupun negatif. Begitu juga imbasnya secara tidak langsung merambah kepada perubahan perilaku dan lingkungan. Negara kita adalah sebuah Bangsa yang besar yang memiliki berbagai suku dan budaya, yang didalamnya ada kearifan lokal yang membantu membentuk karakter serta sebagai perekat persatuan dan kesatuan. Karakter khas Bangsa Indonesia adalah santun dalam berprilaku, musyawarah mufakat serta sikap toleransi karena kita kaya dengan pluralitas dan semangat gotong royong. Beliau juga menyampaikan bahwa kearifan lokal berdasarkan hasil penelitian BNPT merupakan perekat persatuan dan kesatuan Bangsa yang harus terus kita lestarikan. Karena hal tersebut BNPT melalui FKPT menganggap perlu untuk melakukan kegiatan Kenduri ini. Kegiatan Kenduri ini juga ada di seluruh Indonesia Cuma Namanya saja yang berbeda seperti ngaliwet di Jawa, makan bajamba/makan barapak di Sumatera Barat, megibung di Bali serta nganggung di Bangka Belitung. Tradisi lebaran biasanya hanya dilaksanakan 2 kali setahun tapi di Bangka Belitung tradisi lebaran tersebut bisa 7-8 kali dilaksanakan.


Diakhir sambutannya Sri Wahyuni juga menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada berbagai elemen masyarakat, khusunya aparatur desa mengenai pentingnya kearifan lokal dalam upaya pencegahan terorisme; memberikan gambaran secara jelas kepada berbagai elemen masyarakat khususnya aparatur desa mengenai terorisme di Indonesia, meliputi ancaman, kerawanan, hingga perkembangannya, sebagai bagian dari kewaspadaan bersama dalam pencegahan; memberikan bekal kepada aparatur desa untuk melawan paham radikal terorisme melalui re-definisi kearifan lokal di masing-masing daerah; memberikan wawasan dan pemahaman kepada aparatur desa mengenai pentingnya kearifan lokal dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; memberikan dasar pokok pikiran bagi pengembangan karakter masyarakat khususnya aparatur desa untuk mencintai tanah air dan bangsanya.


Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari Rizky Adianhar, S.Sos selaku Kasi Media Literais BNPT, penyampaian materi dari Drs. M. Dalyan Amrie Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bangka dan Ratrikala Bhre Aditya selaku Praktisi Film. Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari tiap kelompok peserta serta kegiatan cerdas cermat ala tiktokers dan diakhiri dengan kegiatan makan Bersama sebagai wadah diskusi bertajuk “Kenduri”