Kakanwil Buka Secara Resmi Kegiatan FKPT Camping Keberagaman

FKPT Sulbar Gelar Camping Keberagaman

Camping Keberagaman, berkolaborasi untuk damai bergama di sekolah, dilaksanakan di Pantai Panorama Mamuju. Senin, 14 Agustus 2023

Mamuju (Humas Kanwil) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat menegaskan bangsa Indonesia memiliki keunikan tersendiri karena terdiri dari banyak suku bangsa dan ras yang tersebar di ribuan pulau besar dan kecil. Hal itu disebut Syafrudin membedakan Indonesia dengan negara besar lainnya seperti Amerika Serikat, China, dan Inggris.

Hal tersebut disampaikan Kakanwil Kemenag Sulbar itu saat memberikan sambutan pada kegiatan Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi yang dikemas dengan menarik bertajuk Camping Keberagaman, berkolaborasi untuk damai bergama di sekolah yang dilaksanakan di Pantai Panorama Mamuju. Senin, 14 Agustus 2023

Selain itu, kata Syafrudin, Indonesia juga sangat kaya akan budaya, agama, dan adat istiadat. Perbedaan yang besar itu ditegaskan Kakanwil Kemenag Sulbar harus diikat oleh unsur yang mempersatukan, iya menyingkatnya Sebagai PBNU yaitu Empat Pilar (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD Tahun 1945)

Empat Pilar adalah penjaga eksistensi bangsa Indonesia agar tetap utuh dari ancaman perpecahan,” tutur Syafrudin dalam keterangannya.

Selanjutnya di hadapan para peserta Camping Keberagaman, Kakanwil mengatakan ditahun kita telah memasuki bulan politik, Ia mengharapkan untuk menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi. Agama bukan untuk alat politik untuk menentang pemerintah atau merebut kekuasaan atau untuk tujuan lain.

“Biarkan agama menjadi isnpirasi dan biarkan agama itu membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Untuk diketahui, Kakanwil Kemenag Sulbar di daulat untuk membuka kegiatan tersebut secara resmi, yang dihadiri oleh Ketua FKPT Amran Idris beserta seluruh jajarannya, Tim BNPT RI, Perwakilan Korem Mamuju, Perwakilan Kajati Sulawesi Barat, dan seluruh peserta yang terdiri dari Guru, dari Bimas Islam, Pembimas Buddha, Hindu, Katolik, dan Kristen.

Setelah membuka acara, Kakanwil diarahkan menandatangani Deklarasi Damai Guru Indonesia Provinsi Sulawesi Barat.