Kabid Media FKPT Jateng Bocorkan 8 Jenis AI untuk Media Pembelajaran

Kabid Media FKPT Jateng Bocorkan 8 Jenis AI untuk Media Pembelajaran

PATI, FKPTCENTER.id – Melalui Google Meet, Komunitas Belajar (Kombel) Majahae SD Negeri Tlogowungu 02 Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati menggelar Diklat Online bertajuk “Pengembangan Media Pembelajaran SD Berbantu AI” pada Senin malam (13/9/2024). Diklat online ini menghadirkan narasumber Ketua Bidang Media, Hukum, dan Humas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd yang dihadiri puluhan guru.

 

Dalam kegiatan itu, Ketua Gugus Ki Hajar Dewantara Tri Harmono menyampaikan apresiasi dan sekaligus membuka acara. Pihaknya berharap para peserta bisa menyimak dan mengembangkan media pembelajaran SD berbantuan kecerdasan buatan.

 

“AI dengan AIED itu berbeda. Kalau dalam konteks media pembelajaran SD harusnya AIED, ini mengacu konsep Artificial Intelligence in Education (AIED) yaitu penggunaan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan proses pendidikan,” kata Ibda yang juga merupakan dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) INISNU Temanggung.

 

Tujuan utama AIED, kata Ibda, adalah menciptakan lingkungan belajar yang adaptif, personal, dan interaktif yang dapat mendukung kebutuhan individu siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Konsep ini melibatkan berbagai teknologi, termasuk machine learning, data analytics, dan natural language processing, yang diterapkan untuk memahami dan mendukung proses belajar mengajar.

 

Implementasi AIED, kata Ibda, terbagi ke dalam sejumlah aspek. Pertama, sistem pembelajaran berbasis AI. Platform seperti Khan Academy dan Coursera menggunakan AI untuk merekomendasikan konten belajar yang sesuai dengan kemajuan dan kebutuhan siswa. “Ada yang cocok untuk SD, namun juga untuk jenjang atasnya, silakan disesuaikan,” kata Hamidulloh Ibda yang juga Kabid Media, Hukum, dan Humas FKPT Jateng tersebut.

 

Kedua, chatbot pembelajaran. “Chatbot seperti Perplexity, ChatGPT, Gemini, Pop AI, Duolingo menggunakan AI untuk berinteraksi dengan pengguna dan memberikan latihan yang disesuaikan,” kata Ibda.

 

Ketiga, analisis data pendidikan. Penggunaan big data dalam pendidikan untuk mengidentifikasi tren belajar siswa dan memberikan rekomendasi personal. Keempat, umpan balik otomatis. Penggunaan AIED untuk memberikan umpan balik otomatis pada tugas atau tes yang dikerjakan siswa, sehingga siswa dapat segera mengetahui kesalahan dan memperbaikinya. Kelima, sistem penilaian otomatis. AIED digunakan untuk menilai tugas siswa secara cepat dan akurat, terutama pada tugas-tugas seperti esai atau tes berbasis pilihan ganda.

 

Strategi pengembangan media pembelajaran SD berbantuan AIED menurut Ibda, terbagi atas sejumlah tahapan. Pertama, analisis kebutuhan. Kedua, pengembangan konten pembelajaran (mandiri, berbantuan, kolaborasi). Ketiga, penggunaan teknologi AIED. Keempat, pelatihan guru seperti ini. kelima, evaluasi dan umpan balik. Keenam, integrasi dengan pembelajaran tatap muka. Ketujuh, keamanan dan privasi data. Kedelapan, evaluasi.

 

Dalam kesempatan itu, Ibda menjelaskan beragam AIED yang bisa dikembangkan guru untuk pembelajaran. Pertama, chatbook edukasi seperti Perplexity, ChatGPT, Gemini AI, Yout Chat, Freshcat, Tidio, Poe, AICO, Jasper, Google Bard, Writesonic, ChatSonic, dan lainnya. Kedua, AI Video yaitu Lumen5, Edpuzzle, ScribeSense, D-ID, dan lainnya. Ketiga, AI olah data seperti NumPy, Scopy, BlazeSQL, Akkio, Tableau, Julius.AI, PandasAI, Polymer, dan lainnya. Keempat, AI untuk Lagu/Musik seperti Amped Studio, Soundful, Epidemic Sound, Boomy, Soundraw, AIVA, Song Maker, Magenta, Mureka, AI Music Generator, Beatoven.ai, Jukedeck, dan lainnya. Kelima, AI Desain Grafis seperti Crello, dan Canva yang terintegrasi AI. Keenam, AI untuk animasi seperti Powtoon, Mango Animate, Animaker, Neural Frames, Appypie, Simplified, Krikey, dan lainnya. Ketujuh, AI Game seperti Quizlet, Quick Draw, Ai Dungeon, Layer, Leonardo.AI, Human or Not?, Deat By AI, dan lainnya.

 

Dalam kesempatan itu, Ibda menunjukkan beberapa video produk AI untuk pendidikan, dan membuat lagu berjudul “Bu Guru Tlogowungu” yang diputar saat acara berlangsung.

 

Dalam kegiatan tersebut, penyelenggara Kepala SD Negeri Tlogowungu 02 Rujiani, menyampaikan bahwa Diklat “Pengembangan Literasi dan Numerasi di Satuan Pendidikan” itu merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan, yaitu “Pengembangan Modul Ajar Bahasa Indonesia” dengan narasumber Dr. Asep PYU, M.Pd., “Teaching at the Right Level (TaRL) Sukseskan Pengajaran Kurikulum Merdeka” dengan narasuber Irfan Wahyu Prananto, M.Pd., dan “Pengembangan Media Pembelajaran SD berbantu AI” dengan narasumber Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd. (*)