Kabid FKPT Jateng Bagikan Tips Penulisan Artikel Scopus di UIN Walisongo

Suasana workshop metodologi penelitian

Semarang, Fkptcenter.id – Bertempat di Gedung N, Journal Corner Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo mengadakan Workshop Substansi Artikel Jurnal bertajuk Metodologi Penelitian dengan menghadirkan narasumber Ketua Bidang Media, Hukum, dan Humas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah Dr. Hamidulloh Ibda pada Rabu (18/9/2024).

Ketua Jurnal Corner FITK UIN Walisongo Daviq Rizal melaporkan bahwa kegiatan itu dalam rangka peningkatan kompetensi pengelola jurnal di lingkungan FITK dari aspek metodologi penelitian. “Ke depan akan kami undang juga pengelola jurnal yang sudah sukses menaikkan indeksasi jurnal ke Scopus,” katanya.

Daviq juga mengatakan bahwa peserta dalam kesempatan itu adalah dosen, mahasiswa dan pengelola jurnal di FITK UIN Walisongo Semarang dengan tujuan agar pemahaman tentang metodologi riset semakin kuat dan komprehensif. “Ke depan akan kita perbanyak editor dan author internasional untuk peningkatan mutu jurnal sebelum kita submit ke Scopus,” papar dia.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri Walisongo Prof. Dr. Mahfud Junaedi,.M.Ag., mengatakan bahwa selama ini sudah banyak dosen FITK yang menulis artikel di jurnal internasional terindeks Scopus. Pihaknya juga mengatakan bahwa anggaran untuk jurnal di lingkungan FITK sangat besar karena tiap tahun lebih dari Rp. 100 juta untuk peningkatan mutu jurnal. “Saya dorong ke depan, jurnal-jurnal di FITK untuk naik akreditasi ke Sinta 2 semua bahkan ke Scopus,” katanya.

Guru Besar Filsafat Pendidikan Islam itu juga menegaskan, bahwa pekerjaan menjadi editor jurnal adalah pekerjaan berat. “Jenengan semua adalah dewa, dalam arti bekerja keras untuk peningkatan mutu jurnal di FITK termasuk harus menguasai metodologi penelitian,” katanya.

Pihaknya mengatakan jurnal-jurnal di FITK yang sudah terindeks Sinta 2 adalah Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam, Vision: Journal for Language and Foreign Language Learning, dan Journal of Integrated Elementary Education (JIEEd). Sedangkan yang dalam proses akreditasi adalah Jawda: Journal of Islamic Education Management, Journal of Early Childhood and Character Education, Research Journal on Teacher Professional Development, Alsina : Journal of Arabic Studies.

Dalam kesempatan itu, workshop dimoderatori editor in chief Journal of Integrated Elementary Education (JIEEd) Dr. Hamdan Husein Batubara. Dalam paparannya, Ibda menyajikan sembilan inti materi yaitu konsep metodologi riset dalam artikel jurnal, tren dan karakteristik metodologi riset artikel jurnal Scopus, pola/struktur artikel jurnal ilmiah, bedah substansi artikel jurnal ilmiah, strategi penulisan artikel jurnal Scopus yang efektif, proses penulisan dan publikasi artikel jurnal, etika penulisan artikel jurnal, strategi penentuan metode riset artikel jurnal, dan tindak lanjut.

Dalam paparannya, Ibda yang juga reviewer pada 25 jurnal internasional terindeks Scopus tersebut mengatakan bahwa metode riset merupakan kerangka konseptual atau pendekatan sistematis yang digunakan oleh peneliti untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi suatu studi atau penelitian. “Metode riset ini menjadi panduan atau serangkaian langkah-langkah yang mengatur proses penelitian dari awal hingga akhir. Metodologi penelitian membantu memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang terstruktur, konsisten, dan dapat dipertanggungjawabkan,” kata dia.

Metodologi riset dalam artikel jurnal, lanjut dia,.adalah jantung dari sebuah penelitian. “Poin ini menjadi
bagian yang menjelaskan bagaimana penelitian dilakukan, mulai dari perencanaan hingga pengumpulan dan analisis data. Dengan kata lain, metodologi adalah resep yang diikuti oleh peneliti untuk mencapai hasil penelitiannya,” beber Wakil Rektor I INISNU Temanggung tersebut.

Menurut Ibda, yang disampaikannya adalah perspektif author dan reviewer. “Saya yakin berbeda pandangan antara editor dan author. Tapi setidaknya, apa yang dilakukan dan dipahami penulis ini juga dikuasai editor jurnal. Sebab, akan sangat bagus ketika editor juga paham metodologi riset. Karena dengan begitu, kualitas naskah yang masuk dapat terjaga dan tersaring sejak awal. Jika memang buruk ya ditolak saja. Itulah menurut saya, kemewahan pengelola jurnal ilmiah utamanya editor itu berhak menolak dan menerima naskah, dan kita atau saya dalam menulis, mau tidak mau ya harus mengikuti kebutuhan dan selera editor,” beber Ibda yang juga dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan INISNU Temanggung.

Usai pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi dan praktik penentuan metode dan penulisan artikel. Selain itu, kegiatan juga dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab interaktif. (*)