FKPT Sultra: Dakwah Aswaja sebagai Benteng dari Paham Radikalisme

Kabid Agama FKPT Sultra mengapresiasi langkah LDNU dalam menyelenggarakan pelatihan ini, yang dinilai sangat relevan dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal dan terorisme di masyarakat.

“Radikalisme sering kali bermula dari pemahaman agama yang keliru dan disampaikan secara tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, kami melihat peran dai dan daiyah yang memiliki pemahaman Islam wasathiyah (moderat) seperti yang diajarkan dalam Aswaja sangat penting dalam membangun ketahanan masyarakat terhadap pengaruh-pengaruh yang bisa memicu ekstremisme. Kami berharap para peserta pelatihan ini dapat menjadi agen-agen perdamaian yang membawa pesan Islam yang sejuk dan damai,” ungkap Syahrul Mubarak.

Ia juga menambahkan bahwa salah satu strategi utama dalam menangkal paham radikalisme adalah melalui penguatan literasi keagamaan yang benar. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai Islam Ahlusunnah Wal Jamaah, dai dan daiyah dapat membimbing masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh propaganda yang menyesatkan.

“Kami berharap dakwah yang dilakukan oleh para dai nantinya dapat menciptakan harmoni di masyarakat, membangun toleransi antar umat, serta menguatkan nilai-nilai kebangsaan. FKPT Sultra siap bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk LDNU, untuk terus memperkuat langkah-langkah strategis dalam mencegah ekstremisme dan radikalisme di Sulawesi Tenggara,” tutupnya.

Pelatihan Dakwah Aswaja ini menjadi langkah strategis dalam membentuk kader-kader dai yang berkompeten dalam menyampaikan pesan Islam yang damai dan toleran. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dakwah di Sulawesi Tenggara semakin berkualitas dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Ahlusunnah Wal Jamaah.