FKPT Riau dan BNPT RI Gelar Rembuk Merah Putih, Tangkal Radikalisme dan Terorisme
FKPT Riau, Pekanbaru — Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Riau bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Rembuk Merah Putih dengan tema Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis dan Cinta Tanah Air pada Rabu (8/10/2025) di Balai Serindit, Gedung Daerah Riau. Kegiatan yang diikuti sekitar 100 peserta tersebut dibuka Gubernur Riau diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Riau, Boby Rachmat S STP M Si
Ketua FKPT Riau, Jendri Salmon Ginting AP M Si dalam laporannya menjeskan, Rembuk Merah Putih mengusung tema ‘’Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis dan Cinta Tanah Air’’.
“Kegiatan ini diikuti 100 peserta dari unsur tokoh muda lintas agama, jurnalis serta organisasi agama, organisasi masyarakat, pondok pesantren dan sekolah,\” ujar Asisten Bidang Pembangunan Sekretariat Daerah Pemprov Riau tersebut.
Jendri juga menjelaskan Radikalisme merupakan salah satu paham yang berkembang di masyarakat yang menuntut adanya perubahan dengan jalan kekerasan. Jika ditinjau dari sudut pandang keagamaan, radikalisme dapat diartikan sebagai sifat fanatisme yang sangat tinggi terhadap agama yang berakibat terhadap sikap penganutnya yang menggunakan kekerasan dalam mengajak orang lain yang berbeda paham untuk sejalan dengan paham yang mereka anut.
“Di Indonesia, meningkatnya radikalisme ditandai dengan berbagai aksi kekerasan dan terror. Aksi-aksi teror yang sering terjadi adalah yang disebut terorisme. Lewat kegiatan ini FKPT Riau ingin memupuk tentang pentingnya nilai-nilai cinta dalam berbagai aspek kehidupan,” ungkap Jendri.
Nilai-nilai cinta itu menurut Jendri bisa menjadi selimut untuk memupuk persatuan dan kesatuan di tengah-tengah keberagaman. Lewat Nilai-nilai cinta itu bisa jadi tameng untuk menangkal paham radikalisme.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Riau, Bobi Rahmat mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut. “Kegiatan ini sangat penting untuk memupuk persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI. Keutuhan bangsa harus terus dijaga. Jangan sampai paham radikalisme mencerai beraikan bangsa,\” tegas mantan Kepala Disnakertrans dan Kadispora Riau tersebut.
Kegiatan yang digelar sehari ini menghadirkan dua narasumber yakni Ketua Dewan Pers pada masanya, Yosep Adi Prasetyo atau yang akrab disapa Stanley dan Akademisi, Eka Putra PhD.
Sebelumnya, Syaiful Rachman AK CA mewakili Kepala BNPT RI mengatakan, radikalisme dan terorisme adalah ancaman nyata yang mengganggu persatuan dan kedamaian bangsa.
Paham ini tidak hanya mengancam keamanan bangsa, tetapi juga merusak sendi-sendi kebhinekaan yang menjadi fondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Sebagai bangsa yang majemuk, kita harus terus memperkuat nilai-nilai toleransi, cinta kasih, dan persaudaraan untuk melawan segala bentuk pemikiran yang mengarah pada kekerasan,” kata Syaiful.
Melalui kegiatan Rembuk Merah Putih ‘’Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis dan Cinta Tanah Air’’. “Kita berkomitmen untuk membangun karakter generasi muda yang penuh kasih sayang, toleran, dan cinta perdamaian. Ini bukan sekadar slogan, melainkan sebuah gerakan nyata untuk menanamkan nilai-nilai luhur: cinta kepada Tuhan, sesama manusia, alam, dan diri sendiri,” ucapnya.
Acara ini memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan pendidikan agama dan menumbuhkan daya menulis terhadap masyarakat, guna menghadapi ancaman paham radikalisme di Indonesia. Salah satu inisiatif terbaru yang diambil oleh Direktorat Pencegahan BNPT RI yang dilaksanakan oleh Subdit Pemberdayaan Masyarakat, Kegiatan Rembuk Merah Putih ‘’Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis dan Cinta Tanah Air’’
Dalam pemaparannya Stanley menyodori penyebaran paham radikalisme dari perspektif media. Sedangkan Eka Putra mengulas paham radikalisme dari perspektif agama dengan tema moderasi beragama.