FKPT Banten dan BNPT Sosialisasikan Bahaya Radikalisme dan Terorisme kepada Santri di Ponpes Al-Marjan, Lebak

Lebak, 17 Mei 2025 — Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Mengenal Bahaya Radikal Terorisme di Kalangan Remaja” yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Marjan, Mula Baru, Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Subkoordinator Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Kolonel (Sus) Dr. Harianto, S.Pd., M.Pd., Ketua Bidang Agama, Sosial, dan Budaya FKPT Banten K.H. Abidin Nasyar, M.Pd., serta tuan rumah sekaligus Ketua FKPT Kabupaten Lebak, K.H. Saefudin Assadzili, S.Ag., M.H.

Acara berlangsung dengan khidmat dan antusiasme tinggi dari para peserta yang terdiri dari santri, wali santri, tokoh masyarakat, tokoh adat, serta unsur pemerintah setempat.

Dalam sambutannya, Kolonel Harianto menekankan bahwa radikalisme tidak lagi menyasar kelompok tertentu saja, melainkan telah menyebar luas dan menyasar generasi muda, termasuk para santri. Ia menyampaikan materi dengan tema “Memahami Radikal – Terorisme pada Remaja”, yang mengajak para peserta untuk memahami akar, ciri, serta cara-cara mencegah infiltrasi paham radikal di lingkungan mereka.

“Cinta tanah air adalah bagian dari iman. Jika ada yang mengajak memusuhi negara, menolak Pancasila, atau menyebarkan kebencian, maka kita wajib waspada. Terorisme bukan hanya kejahatan fisik, tapi juga serangan terhadap nilai-nilai kebangsaan,” ujar Kolonel Harianto.

Sementara itu, K.H. Abidin Nasyar menyampaikan pentingnya peran pesantren sebagai garda depan dalam menangkal radikalisme. Menurutnya, pondok pesantren harus menjadi ruang pembentukan karakter moderat dan cinta damai di kalangan remaja.

“Santri adalah agen penjaga moral dan pemersatu bangsa. Pesantren hari ini harus aktif membentengi diri dari pengaruh ideologi kekerasan,” ujar Abidin.

Ketua FKPT Lebak, K.H. Saefudin Assadzili, mengungkapkan rasa syukur atas perhatian dan kunjungan langsung dari BNPT pusat dan FKPT provinsi. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menyentuh lebih banyak pesantren di wilayah Lebak.

Berdasarkan data Global Terrorism Index (GTI) 2024, Indonesia menunjukkan kemajuan dalam penanggulangan terorisme, dengan peringkat turun dari posisi 24 ke 31 dunia. Status Indonesia juga berubah dari “Medium Impacted” menjadi “Low Impacted” terhadap terorisme, sebuah capaian yang patut diapresiasi, namun tetap harus dijaga bersama.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana para santri dan wali santri secara aktif bertanya dan menyampaikan pandangan mereka terkait isu radikalisme di lingkungan sekitar.

Dengan pendekatan yang menyentuh hati dan edukatif, kegiatan ini diharapkan mampu membangun daya tangkal di tingkat akar rumput, khususnya di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitar.