Festival Youth Of Indonesia Upaya FKPT Kalbar Cegah Radikalisme Lewat Seni Budaya

PONTIANAK, FKPT Kalbar – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Barat (Kalbar) bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menginisiasi festival Youth Of Indonesia (YOI) dengan melibatkan generasi muda.

Festival itu sebagai sarana memperkenalkan kekayaan seni budaya dikalangan anak muda.

Sekaligus menjadi ikhtiar mengajak anak muda untuk mewaspadai paham radikalisme sebagai bagian dari upaya-upaya pencegahan terorisme, dalam rangka merawat perdamaian dan kebhinekaan Indonesia.

Gelaran festival YOI tersebut dibuka secara langsung oleh Direktur Pencegahan BNPT Prof. Irfan Idris, kemarin.

Dalam festival tersebut para peserta yang berasal dari pelajar dari berbagai sekolah menampilkan sejumlah atraksi, mulai dari musik, tari dan kesenian lainnya dari berbagai etnis yang memberikan pesan kebangsaan dan kebersamaan.

Hal itu sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai mencegah radikalisme dikalangan generasi muda.

Dihadapan para peserta Prof. Irfan Idris menekankan pentingnya menjaga kekayaan kebudayaan bangsa Indonesia yang sangat luar biasa agar tidak tergantikan oleh budaya dari luar.

Keberagaman yang ada di Indonesia menurutnya harus terus dijaga oleh semua pihak terutama kalangan generasi muda.

“Kita beragam dengan perbedaan, beda suku beda bangsa saudara karena sama satu bangsa dari Sabang sampai Merauke,” ungkap Prof. Irfan Idris.

Dirinya menyebut generasi muda juga memiliki peran penting sebagai gerbang pertama pencegahan terorisme.

Apalagi generasi muda merupakan kelompok yang sangat rentan mudah terpapar konflik maupun dalam tindakan ektrimisme.

Sehingga tantangan dan ancaman terhadap generasi muda harus mendapatkan perhatian yang serius oleh semua pihak.

Untuk itu maka pemerintah menggandeng pemuda pemudi untuk mengarahkan serta memberikan himbauan dalam upaya penanggulangan terorisme.

“Penanggulangan terorisme tidak hanya dapat dilaksanakan oleh pemerintah saja tapi memerlukan kerjasama semua pihak,” katanya.

Sementara itu Ketua FKPT Provinsi Kalbar Prof Wajidi Sayadi mengungkapkan festival yang melibatkan kalangan muda terutama pelajar itu digagas sebagai upaya dalam pencegahan radikalisme dan terorisme.

Dirinya menilai budaya kearifan lokal ini menjadi bagian dalam mempererat hubungan masyarakat di tengah keberagaman.

“Tujuan kegiatan ini kami harapkan supaya budaya sebagai kearifan lokal di setiap daerah tetap dilestarikan dan dikembangkan, karena itu akan menjadi kekayanaan nasional. Maka jangan sampai kita kehilangan dari identitas budaya nenek moyang, karena budaya bisa memperekat,” ungkap Ketua FKPT Provinsi Kalbar Prof Wajidi Sayadi.

Wajidi mengingatkan peran generasi muda sangat penting dalam melestarikan kearifan lokal melalui berbagai seni dan kreativitas ataupun karya anak muda yang dinilai memiliki potensi tinggi untuk terus mengembangkan bakatnya.

“Dengan keberagaman ini menjadi indah, ketika kita merasa dari bagian dari yang satu dengan yang lainnya. Maka akan menjadikan Kalbar lebih harmonis. Itu yang seharusnya semangatnya para pemuda,” tutupnya. (din)

berita ini telah terbit di www.suarapemredkalbar.com