Camping Keberagaman BNPT-FKPT Kepri, Guru Siap Jaga Anak Didik Jauhi Radikalisme dan Terorisme

TANJUNGPINANG- Lagu Tanjung Katung, menyemarakkan kegiatan camping keberagaman dalam pencegahan radikalisme dan terorisme Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (14/5/2023) malam.

Kegiatan bertema ‘Berkoloborasi untuk Damai Beragama di Sekolah’ ini dipusatkan di Kantor Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Kepri, diikuti sekitar 50 tenaga guru, mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Atas (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Semua peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan berlangsung dua hari tersebut. Ditandai pernyataan sikap deklarasi damai para pendidik berjulukan pahlawan tanpa tanda jasa menyuarakan siap menjaga anak didik tidak terlibat tindakan mengarah radikalisme.

Gubernur Kepri diwakili Ketua Harian Kwarda Pramuka Kepri, Lamidi, mengatakan kegiatan camping menghadirkan para tenaga pendidik sangat pentig. Terutama dalam upaya menjaga sikap dan kebribadian anak didik.

Peran guru, tidak kalah penting dengan orang tua. Karena, bimbingan seorang guru akan cepat diterima anak. Sebaliknya, tidak sedikit orang tua kesulitan ketika peran guru dilakoni mereka.

‘’Kalau guru ngomong, siswa serius mendengarkan. Tapi, jika orang tua yang ngomong, tidak sedikit yang mengaku anaknya tidak serius mendengar. Oleh sebab itu, peran guru sangat menentukan dalam upaya menyiapkan mental dan sikap seorang anak,’’kata mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Kepri tersebut.

Peran guru dan orang tua tidak bisa dipisahkan dalam proses pendidikan anak. Koloborasi ini menciptakan suatu sistematis hubungan yang erat.

‘’Mari kita persiapkan generasi muda Kepri yang handal, dan berdaya saing yang bagus,’’pintanya.

Kegiatan camping keberagaman guru, dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme BNPT dan FKPT Kepri, turut dihadiri Kasubdit  Pemberdayaan Masyarakat BNPTI, Kolonel (Czi) Rahmad Suhendro dan narasumber Salahudin.

Selain itu, juga hadir Kepala Depag Tanjungpinang, serta seluruh pengurus FKPT Kepri beserta satgas.

Kolonel (Czi) Rahmad Suhendro, mengatakan radikalisme dan terorisme merupakan ancaman paling berbahaya. Oleh sebab itu, semua pihak jangan memberi kesempatan kepada pelakunya.

Jika di lapangan melihat atau mencurigai tindakan mengarah radikalisme, segera laporkan ke aparat terkait. Tentunya, aparat terkait akan segera menindaklanjuti laporan tersebut.

Radikalisme dan terorisme merupakan tindak kejahatan yang menjadi perhatian dunia. Bukan sekadar aksi terror, tindak kejahatan terorisme juga melanggar hak asasi manusia sebagai hak dasar yang melekat dalam diri manusia.

Kejahatan teroris, maupun pelakunya, tidak terkait dengan agama tertentu saja. Karena semua agama di Indonesia tidak ada satu pun yang mengajarkan tentang terorisme, Semua mengajarkan kebaikan dan kedamaian.

Dampak secara nyata, aksi terorisme tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan fisik, akan tetapi merusak stabilitas nasional bangsa dan negara.

‘’Akhirnya berpengaruh pada upaya meningkatkan ekonomi, pertahanan, keamanan, sosial budaya, dan lainnya,’’kata Rahmad Suhendro.

Terpisah, Ketua FKPT Kepri, Doktor Fauzi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut mendukung kegiatan camping keberagaman BNPT dan FKPT Kepri.

Ucapan terutama ditujukan kepada gubernur Kepri, guru tingkat PAUD, SD, SMP dan SMA, serta Kwarda Pramuka Kepri, yang memberi kesempatan penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan di lokasi kantor kwarda Pramuka Kepri.

‘’Kita ucapkan terima kasih atas dukungan Pak gubernur, para guru dan Pramuka Kepri,’’katanya. (tom)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *