BNPT-FKPT: Ajak Generasi Aceh Jangan Mudah Terpapar Radikalisme dalam Hadapi Kemajuan Teknologi

Pejabat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Kolonel (Sus) Dr. Harianto, mengajak generasi muda Aceh untuk menjadi duta kebangsaan dan penerus terbaik generasi sebelumnya. Ia menekankan pentingnya generasi muda Aceh untuk tidak mudah terpapar radikalisme, terutama dalam menghadapi kemajuan teknologi saat ini.

“Generasi Muda Aceh harus mampu menghadapi kondisi teknologi saat ini, dan tidak mudah terpapar radikal terorisme,” ujar Kolonel (Sus) Dr. Harianto saat membuka lomba seni “Youth of Indonesia Festival” bertajuk “Muda Mandiri Berkarya untuk Negeri” yang digelar BNPT bekerja sama dengan Forum Penanggulangan Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh di Angkringan Naya’s Coffee Peunayong, Banda Aceh, Rabu (24/7/2024).

Harianto menjelaskan, kegiatan “Youth of Indonesia Festival” ini bertujuan untuk mencegah terorisme dan mengembangkan karakter cinta tanah air pada anak muda melalui berbagai media seni seperti musik, tari, sajak, puisi, gurindam, dan kearifan lokal.

“Generasi muda harus dapat membaca fenomena, jangan sampai terpapar radikalisme. Kami berharap acara ini dapat memberikan pemahaman pada generasi muda betapa pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.

Ia menambahkan bahwa melalui budaya lokal yang ada di Aceh, generasi muda Aceh harus terus kreatif agar dapat memberikan warna pada dunia.

“Insya Allah kreativitas generasi muda Aceh dapat memberi warna Nusantara,” ujar Harianto.

Sementara itu, Ketua FKPT Aceh, Dr. Mukhlisuddin Ilyas, dalam laporannya menyatakan pentingnya memberikan ruang konten positif bagi remaja dan pemuda di Aceh, seperti festival seni ini, sebagai upaya mencegah intoleransi dan radikalisme.

“Remaja dan pemuda Aceh harus kuat mendalami kecerdasan kreatif,” ujar Mukhlis.

Ia juga menyoroti pertumbuhan signifikan generasi Z dan Alpha di Aceh, yang memerlukan perhatian dari semua elemen di Aceh untuk mencegah mereka terjerumus pada hal-hal negatif yang mengarah pada intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

“Aceh pernah memiliki pengalaman tumbuhnya kelompok radikalis dan teroris pada tahun 2010 hingga lahirnya kelompok ISIS. Jadi, pemerintah daerah, terutama Gubernur Aceh, perlu melakukan pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme secara menyeluruh,” tegas Mukhlis.

Tari Beusajan dari tim Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Modal Bangsa tampil sebagai pemenang 1 lomba “Youth of Indonesia Festival” bertajuk “Muda Mandiri berkarya untuk Negeri”. Tari Beusajan menyisihkan 10 tim lainnya yang menampilkan beragan Kesenian Aceh. Tampil sebagai juara II MAN Model Banda Aceh yang menyuguhkan Rapa’i Geleng, dan Juara III Jukhri Maisyuri dari dari SMK 2 Banda Aceh yang menampilkan seni Lakuni, yakni permainan aneka alat musik Aceh.

Sha Ine Febriyanti, Artis nasional yang menjadi Juri diajang tersebut menyebut, Aceh memang kaya seniman.

Hal itu tampak dari tampilan 10 peserta dengan keberagaman seni mampu memukau penonton, bahkan Ine menilai, semua penampilan peserta cukup mempesona, baik seni tradisi, seni musik, seni tari, dan puisi semua cukup berkualitas.

“Semua bagus-bagus walau dalam penilaian tentu harus ada yang menang,” kata Ine Febrianti.

Ine yang pernah menjadi pemeran tunggal teater “Cut Nyak Dien” mengakui, dirinya merinding melihat aneka seni yang dipertontonkan, bahkan dia tidak menyangka, siswa menengah Atas di Aceh punya talenta seni yang bagus.

“Sangat menyentuh, seni Aceh membuat merinding,” ujarnya.

Acara Youth of Indonesia Festival ini dihadiri oleh Pejabat BNPT Kolonel (Sus) Dr. Harianto, M.Pd (Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT), Artis Nasional Sha Ine Febriyanti, Ketua FKPT Aceh Mukhlisuddin Ilyas, Bendahara FKPT Aceh Dedy Andrian, Kabid Perempuan dan Anak FKPT Aceh Suraiya Kamaruzzaman, Kabid Agama Sosial dan Budaya FKPT Aceh Dr. Sulaiman Tripa, Kabid Penelitian Rizkika Lhena Darwin, Kabid Pemuda dan Pendidikan Azwar A Gani, Rizki Ardi Nurgroho (Podcaster), Tim Pendamping BNPT Nurul Farida, S.Pd., M.Si (Analis Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan BNPT), Omardiano, SE (Staf BNPT), dan Fachrudin, SE., M.Si (Staf BNPT).