BERAGAMA DENGAN DAMAI ITU INDAH

Lensadakwah.com – Beragama dengan damai, mencerahkan dan memggembirakan itu nikmat. Inilah yang disampaikan oleh Muchamad Arifin Kabid Agama Sosial Ekonomi dan Budaya Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur. Ahad, (5/3/2023).

Foto ustad Muchamad Arifin
Saat kajian berlangsung

Dalam kajian yang bertempat dihalaman Kampus Universitas Muhammadiyah Ponorogo tersebut, panggilan ustad Arifin mengajak kepada para jamaah untuk selalu bersyukur atas nikmat dan rahmat Allah khususnya kita sebagai bangsa Indonesia yang ditakdirkan hidup di negeri yang subur makmur serta kaya dengan keanekaragaman budaya, suku, ras dan agama.

Keanekaragaman budaya, suku, ras dan kekayaan lainnya yang ada di negara kita Indonesia ini merupakan anugerah yang harus kita jaga. Menjaga persatuan adalah tugas kita dan perintah Allah sebagaimana dalam firmanNya:

وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran: 103)

Cara mudah menjaga keutusan dari keanekaragaman yang ada ini salah satunya adalah dengan menjaga hati kita dari penyakit hati (iri, dengki, hasud dan sombong). Karena dari penyakit hati ini akan timbul sifat dan sikap yang sering kita dengar dengan aebutan intoleran. 

Lanjut ustad Arifin menjelaskan bahaya dari sifat dan sikap dari intoleran tersebut.  

Intoleran merupakan embrio dari timbulnya pemikiran radikal yang dapat berujung pada gerakan teror (terorisme).Oleh karena itu mari kita hilangkan sifat, sikap intoleran dari diri kita masing-masing.

Intoleran yang merupakan bagian dari penyakit hati ini dilarang dalam agama. Agama mengajarkan hidup damai. Damai bersama siapapun dan dimanapun.

Marilah kita mulai dari diri kita menjadi hamba yang toleran, menghargai, mengasihi kepada sesama tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, golongan, mazhab dst.

Kita juga harus lebih waspada pada tokoh atau kelompok tertentu yang menyuarakan toleransi tetapi sesungguhnya dia adalah intoleran. Hal itu terbukti dengan mudah menuduh intoleran kepada individu maupun kelompok tertentu yang menjadikan semakin memperkerus suasana.

Di depan ribuan jamaah kajian tersebut panggilan ustad Arifin menjelaskan alur gerakan radikal yang jika dibiarkan akan bisa menjadi gerakan teroris (terorisme).

Embrio terbentuknya perilaku intoleran yang membawa kearah sikap radikal harus dipahami oleh semua masyarat, khususnya para generasi muda.  Hal ini agar kita bisa antisipasi sejak awal mencegahnya pemikiran-pemikiran yang mengarah kepada sikap radikal. Jelasnya dideoan jamaah kajian. 

Kajian yang disuguhkan dengan menggunakan multimedia menjadikan para jamaah betah mengikutinya hingga acara berakhir.

lensafkptjatim

Sumber: https://www.lensadakwah.com/2023/03/beragama-dengan-damai-itu-indah.html