Bekisah dengan Tema Tolak Ekstrimisme dan Terorisme, Wujudkan Kampus Kebangsaan

Bangka, FKPT Babel – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Bersama dengan Civitas Akademika IAIN SAS Bangka Belitung menggelar kegiatan Bekisah (berkeluh kesar kebangsaan) dengan tema “Tolak Ekstrimisme dan Terorisme, Wujudkan Kampus Kebangsaan” yang dilaksankan di Aula Gedung Terpadu IAIN SAS Babel. (09/10/2024)

Kegiatan yang di ikuti oleh Dosen, Pegawai dan Mahasiswa IAIN SAS Babel ini merupakan salah satu dari 7 program prioritas BNPT RI tahun 2024 yaitu program pembentukan kampus kebangsaan. Yang mana program ini akan secara khusus untuk memperkuat peran kampus dalam rangka mewujudkan ketahanan Masyarakat dari segala bentuk paham radikal terorisme.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor 1 IAIN SAS Babel Prof. Dr. H. Hatamar, M.Ag yang juga menyampaikan bahwa permasalahan ekstrimisme dan terorisme merupakan masalah bersama yang harus kita antisipasi dan bela negara adalah salah satu kewajiban kita Bersama. “IAIN SAS Babel akan melakukan Kerjasama dengan pihak BNPT RI dan FKPT Babel terkait peningkatan wawasan kebangsaan melalui tridharma perguruan tinggi”, ungkap Hatamar.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Kol. (Sus) Harianto, S.Pd., M.Pd Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI yang langsung dialog bersama peserta. Materi yang berjudul wawasan kebangsaan, bela negara dan strategi pencegahan terorisme dilingkungan mahasiswa.

“Wawasan Kebangsaan dalam kerangka NKRI, adalah cara kita sebagai bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan, dengan berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945 atau dengan kata lain bagaimana kita memahami Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan POLEKSOSBUD dan HANKAM.”jelasnya.

Beliau juga menyampaikan tentang unsur dasar wawasan kebangsaan antara lain wadah (contour), isi (content) dan tata laku (conduct), serta tujuan dari wawasan kebangsaan itu sendiri yaitu mewujudkan Nasionalisme yang tinggi dari segala aspek kehidupan rakyat indonesia yang mengutamakan kepentingan Nasional dari pada kepentingan perorangan, kelompok, golongan, suku Bangsa atau daerah. Kepentingan tersebut tetap dihargai agar tidak bertentangan dari kepentingan Nasional.

“Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Pengertian Bela Negara menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Usur bela negara yang meliputi cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, rela berkorban untuk bangsa dan negaraserta memliki kemapuan awal bela negara.”jelasnya.

Serta tujuan dan fungsi bela negara yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara, melestarikan budaya, menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, menjaga identitas dan integritas bangsa. Dan berfungsi untuk mempertahankan negara dari berbagai macam ancaman, menjadi keutuhan wilayah negara, merupakan kewajiban setiap warga negara, merupakan panggilan Sejarah.

Beliau juga menyampaikan tentang pengertian dari intoleransi, radikalisme dan terorisme serta faktor-faktor yang menjadi penyebab pelaku terorisme yaitu mencari jati diri, kebutuhan untuk saling memiliki, ingin memperbaiki apa yang mereka yakini sebagai ketidakadilan serta untuk mencari sensasi.

Diakhir penyampaiannya beliau menyampaikan apa yang harus kita lakukan sebagai mahasiswa antara lain bacalah berita hanya dari sumber yang dipercaya, baca isi beritanya terlebih dahulu baru dishare ke media sosial (jangan baru baca judul dan melihat gambar langsung dishare ke medsos tanpa memahami isi berita dan konteksnya, lihat Alamat situs (bila mendapat info hoax berupa pemberitaan media, teliti nama media dan cek di situs media yang bersangkutan, cek faktanya (perhatikan narasumber yang dikuti dalam berita tersebut apakah berassal dari sumber resmi atau yang memiliki kredibbiliiitas dan bedakan mana fakta dan mana opini, jangan menelan mentah-mentah info yang ditemukan di internet dengan mempelajari setiap info yang didapat, jangan percaya mitos, jangan mudah terprovokasi oleh isu yang tak jelas, serta ingat selalu bahwa semua yang dibaca di internet dan medsos belum tentu benar. (*)