Ajak Generasi Muda Cegah Radikalisme, FKPT Sulsel Sukses Gelar Aksi Musik Anak Bangsa

Fktp.sulsel. Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Selatan sukses menggelar Konser Musik Perdamaian yang berlangsung di The Hills Coffe Makassar (07/09/2023).

Kegiatan dengan tema: “ASIK BANG” Aksi Musik Anak Bangsa dengan tema: Berakit-rakit Ke Hulu Berenang-renang Ketepian, Bermusik-musik Dahulu Jaga Bangsa Paling Depan, dengan menghadirkan Special Performance Muh. Alifi (Artis/Musisi Kota Makassar) dan Nanang (Musisi/Budayawan Nasional), konser music ini diikuti sebanyak 11 Band hasil seleksi secara online di tingkat Provinsi.

Prof Dr Muammar Bakry Lc MA, selaku Ketua FKPT Sulawesi Selatan dalam sambutannya menyampaikan bahwa:

“Kegiatan ini dilaksanakan atas kepercayaan BNPT kepada FKPT Sulsel, serta kenapa harus anak muda? Karena anak muda menjadi sekolompok masyarakat yang mudah terpapar paham radikalisme terkhusus dalam media sosial,” tuturnya.

Lebih lanjut, Rektor Universitas Islam Makassar ini menyampaikan bahwa, Generasi muda perlu dilibatkan dalam pencehan Radikalisme dan Terorisme, beliau beraanggapan bahwa pelibatan pemuda perlu dengan pendekatan kekinian atau millennial salah satunya dengan pendekatan music yang diharapkan dapat menyebarkan narasi perdamaian melalui lagu dan music.

“Pelaksanaan konser music perdamaian ini untuk mengajak dan menarik perhatian generasi muda dalam pencegahan radikalisme dan terorisme dengan pendekatan kekinian, melalui konser music damai ini tentu kita semua berharap para generasi muda menyebarkan narasi damai melalui bait-bait lagu dan lantunan music,” lanjutnya.

Prof Dr Irfan Idris MA, selaku Direktur Pencegahan BNPT Republik Indonesia dalam sambutannya menyampaikan bahwa setiap generasi memiliki zaman, dan setiap zaman ada generasinya, ia berharap generasi muda dapat membanjiri media sosial dengan konten-konten yang positif.

“Setiap generasi ada zamannya setiap zaman ada generasinya, Banjiiri media sosial yang ada dengan nilai-nilai positif, semakin banyak nilai positif yang kita sebarkan maka nilai-nilai negative akan tenggelam dengan sendirinya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Narasi harus ditampilkan dengan hal-hal yang positif serta perlunya kreasi dan narasi dalam media sosial.

“Narasi harus ditampilkan dan disebarkan dalam bentuk positif hilangkan narasi-narasi negative, Harus seimbang antara kreasi atau narasi dengan media, narasi-narasi itu harusnya dituangkan dalam media-media agar dapat seimbang,” tutupnya.