Bubu, Alat Tradisional Sungai Kapuas, Memukau di Ajang Sudara Kalbar

Penampilan Group Tari PENTRA SMAN 4 Pontianak Pada acara lomba Gelar Budaya " SUDARA 2025'' Rabu (24/9/2025)

Pontianak, FKPTKalbar – Sebuah bubu, alat tangkap ikan tradisional dari bagian hulu Sungai Kapuas, tampil memikat di panggung acara Sudara – Suara Damai Anak Nusantara yang digelar di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (24/9/2025). Properti unik itu digunakan dalam tarian kreasi pelajar SMA Negeri 4 Pontianak dan sukses menarik perhatian audiens maupun juri.

Tepuk tangan meriah diberikan audiens, sesaat setelah pementasan dituntaskan.  Suaranya menggema, menghadirkan rasa bangga pada budaya daerah.

Acara Sudara merupakan ajang pentas seni dan budaya sekaligus pembacaan puisi yang diikuti pelajar sekolah menengah atas se-Kalimantan Barat. Gelaran ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalbar Ria Norsan. Hadir pula sejumlah pejabat, antara lain Anggota Komisi XIII DPR RI Franciscus Sibarani, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Sudaryanto, Direktur Pencegahan BNPT Prof. Dr. Irfan Idris, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Kol. Sus. Dr. Harianto, serta Kepala Kanwil Kemenag Kalbar Dr. Muhajirin Yanis.

Turut menyaksikan kegiatan pembukaan itu Kol. Ariston Sidabutar, MH dari Binda Kalbar, Hadiyanto dari Kejaksaan Tinggi Kalbar, AKBP M. Pangab dari Polda Kalbar, Sekretaris FKUB Kalbar Nur Syahid, Ketua FKPT Kalbar Yusriadi, Bendahara FKPT Rini Rejeki, Kabid Perempuan Umi Marzuqoh, Kabid Pemuda Darwis Elisa, Kabid Penelitian FKPT Didi Darmadi, dan sejumlah undangan lainnya.

Tarian dengan bubu tersebut mendapat apresiasi dari kalangan pegiat seni. Yuyun Arifah, juri lomba sekaligus seniman nasional, menyebut tampilan kelompok tari SMA 4 Pontianak sebagai “kreatif dan segar.” “Penggunaan bubu sangat keren,” ujarnya.

Dalam pengumuman lomba, kelompok tari ini meraih Juara III. Juara I diraih MAN 1 Pontianak lewat penampilan pantun dan gendang (tundang), sedangkan juara II diraih kelompok musik SMA Bina Mulia Pontianak.

Sebelumnya, dalam sambutan pembuka, Ketua FKPT Kalbar Yusriadi menegaskan, pendekatan melalui kearifan lokal menjadi salah satu strategi efektif dalam menangkal radikalisme dan terorisme. Menurutnya, generasi muda harus disiapkan bukan hanya dengan kecakapan teknologi, tetapi juga dengan kecintaan terhadap budaya daerah.

“Pendekatan lunak dalam berbagai bentuk, salah satunya lomba budaya, menjadi sarana untuk mengangkat sekaligus memperkenalkan kekayaan seni lokal. Ini ikhtiar mewaspadai radikalisme sekaligus membangun daya tahan masyarakat,” kata Yusriadi.

Acara Sudara ditutup dengan pembagian hadiah dan foto bersama. Suasana meriah itu memperlihatkan kebersamaan, dan memberi pesan serta ajakan untuk menjaga harmoni. Melalui seni budaya, Kalimantan Barat menegaskan diri sebagai ruang damai bagi generasi muda untuk berkreasi sekaligus memperkuat identitas kebangsaan. (Rilis).