6 Peserta ”Gembira Beragama” Bertanya ke Syaiful dan Yahya, Deklarasi Damai Pemuda Lintas Agama Seru

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Utara menggelar acara dengan tema; Gerakan Muda Bangga Bernegara dan Beragama ”Gembira Beragama” pada Rabu (28/09/2024), bertempat di Aula SH Sarundajang, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.

Kegiatan ini menghadirkan Syaiful Rachman, AK; selaku Koordinator Keuangan BNPT RI sekaligus menjadi nara sumber utama pada saat itu. Hadir juga Pdt Martin Lukito Sinaga; Pengajar Teologi Kristen dari unsur PGI dan nara sumber daerah H. Yahya Wahidin Pasiak; Kepala Kantor Agama Bitung.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Bitung, Ir Maurits Mantiri MM yang diwakili Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan Kemasyarakatan dan SDM Kota Bitung; Anneke Tumbelaka.

Pada kesempatan itu Tumbelaka mengatakan, masyarakat di Kota Bitung sangat beragam baik dari aspek latar belakang suku, agama dan lainnya. Tetapi daerah ini mampu mengelola keberagaman ini menjadi satu kekuatan dan kelebihan.
Sementara itu, Prof Dr Ahmad Rajafi, M.H.I selaku Ketua Bidang Agama, Ekonomi dan Sosial FKPT Sulut dalam sambutannya mewakili Ketua FKPT Sulut; Max Togas SH MA mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada BNPT yang telah memberikan kesempatan kepada FKPT Sulut menggelar acara ”Gembira Beragama” yang melibatkan ormas keagamaan, tokoh agama maupun lintas agama yang ada di Kota Bitung, dengan tujuan mencegah masyarakat terpapar paham radikalisme dan terorisme.

Sedangkan Syaiful Rachman dari unsur BNPT menjelaskan, berbagai hal yang sudah dilakukan oleh BNPT maupun aparat negara lainnya terkait mencegah paham radikalisme dan terorisme di berbagai lapisan masyarakat.

Syaiful pun menguraikan tentang ”Bahaya Terorisme dan Bagaimana Pencegahannya Melalui Agama” dengan membeberkan sejumlah data dan hasil penelitian selama ini.

Terpisah, Yahya Pasiak, narsum daerah mengurai materi dengan tema; ”Penguatan Resiliensi Masyarakat Dalam Beragama”. Dia mengatakan, bahwa moderasi beragama adalah antitesa dari paham radikalisme yang berkembang di masyarakat.

Pasiak menegaskan musuh terbesar suatu bangsa adalah munculnya paham radikalisme, fanatisme dan peperangan. ”Musuh kita sebagai suatu bangsa adalah paham radikalisme, fanatisme, hasrat ingin memusnahkan dan perang, ” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bitung ini.

Saat sesi tanya jawab Aswin Lumintang, S.Sos, Kabid Media, Hukum dan Humas FKPT Sulut, memberikan kesempatan kepada enam peserta bertanya kepada nara sumber, sesuai dengan tema materi yang diberikan sebelumnya.

Terakhir nara sumber nasional; Pdt Martin Lukito Sinaga menjelaskan terkait potret keberagaman masyarakat lokal, potensi-potensi konflik keberagaman masyarakat lokal, resiliensi masyarakat lokal.

Sesi ini menjadi menarik saat Pdt Martin menjelaskan problem solving studi kasus. Kemudian dilanjutkan dengan Lomba Podcast yang setiap kelompok harus buat dalam bentuk video. Hasilnya di nilai oleh tiga juri yakni; Pdt Martin, Aswin Lumintang dan Diana Amelia Sondakh yang juga Sekretaris FKPT Sulut.

Kegiatan diakhiri dengan deklarasi damai pemuda lintas agama di Sulawesi Utara, kemudian ucapan terima kasih oleh Drs Denny Rantung, selaku Wakil Ketua FKPT Sulut. Hadir juga Emro Najoan, James Tulangouw dan Tommy Saune selaku staf FKPT Sulut serta utusan dari Kantor Kementerian Agama Kota Bitung dan Bagian Kesra Kota Bitung.